Anies Baswedan: Muhammadiyah Tiada Henti Turut Majukan Pendidikan Indonesia 14 Februari 2015 ← Back
Yogyakarta, 14 Februari 2015 --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) mengapresiasi usaha tak pernah henti dari Muhammadiyah dalam turut memajukan pendidikan Indonesia.
“Muhammadiyah sudah berjuang untuk pendidikan jauh sebelum Indonesia merdeka. Ada begitu banyak kumpulan pengalaman yang bisa jadi pembelajaran bagi kita semua.” kata Mendikbud Anies Baswedan saat mengunjungi Kantor Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Yogyakarta, Sabtu (14/02/2015).
Dalam kunjungan yang didampingi Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Kemdikbud Hamid Muhammad, Mendikbud Anies Baswedan menyampaikan, “Kami berharap organisasi-organisasi sebesar Muhammadiyah memberikan perhatian besar pada pengembangan kebudayaan, dalam hal ini pendidikan sebagai bagian dari kebudayaan.” Mendikbud kemudian memberi paparan singkat terkait tiga prioritas yang akan menjadi perhatiannya, yaitu penguatan aktor-aktor pendidikan, peningkatan mutu dan akses, serta perbaikan birokrasi pendidikan.
Dalam kunjungannya di Kantor PP Muhammadiyah, Mendikbud diterima oleh Ketua PP Muhammadiyah, Haidar Nashir, dan Ketua PP Aisyiyah, Siti Noorjannah Djohantini, serta Ketua Majelis Dikdasmen dan Ketua Majelis Pendidikan Tinggi PP Muhammadiyah.
Haidar Nashir menyatakan, "Bagi kami pak Anies Baswedan bukan orang yang asing. Kami punya harapan besar bagi Mendikbud dalam menjalankan amanah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pak Anies juga pasti sudah paham dengan pergerakan Muhammadiyah dalam pendidikan. Saat ini kami sudah punya 176 perguruan tinggi, 13 di antaranya Aisyiyah. Karena itu dalam konteks pendidikan kita, saya yakin kita sejalan."
Mendikbud Anies Baswedan kembali menyatakan harapan kepada PP Muhammadiyah untuk mengangkat kembali pemikiran-pemikiran pendidikan dan kebudayaan pendiri Muhammadiyah, K.H. Ahmad Dahlan. “Indonesia ini punya begitu banyak tokoh-tokoh penggerak dan pembangkit pendidikan dan kebudayaan nasional sejak sebelum masa kemerdekaan yang pikirannya jauh melampaui masanya. K.H. Ahmad Dahlan, adalah salah satunya,” tutur Mendikbud.
K.H. Ahmad Dahlan yang dikenal sebagai tokoh pembaharu, telah menghasilkan kreativitas luar biasa ketika mendirikan sekolah Muhammadiyah, yaitu menggabungkan model pendidikan pesantren dengan model persekolahan ala pemerintah Hindia Belanda. “Keberanian untuk melihat hal-hal baik dari manapun, lalu meramunya sesuai dengan keadaan, kebutuhan dan karakter bangsa adalah suatu kemampuan yang tetap perlu kita teladani sampai saat ini dalam menghadapi masalah-masalah baru sekalipun,” kata Anies.
“Saya berharap Muhammadiyah tetap berusaha menjadi yang terdepan dalam berkolaborasi dengan pemerintah untuk menyiapkan anak-anak bangsa menghadapi perubahan ke depan,” tutur Anies Baswedan di akhir kunjungan. (***)
Sumber :
Editor :
Dilihat 1016 kali