Kemendikbud Siapkan Unit Pembinaan Pendidikan Keayahbundaan 03 Februari 2015 ← Back
Jakarta, Kemendikbud --- Orang tua merupakan pendidik terpenting, tetapi justru paling tidak tersiapkan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan saat ditemui media pada pertengahan bulan Desember 2014, mengatakan bahwa pendidikan untuk orang tua sangat penting, karena pengajaran tentang kejujuran dan prinsip-prinsip dasar pembangunan karakter anak berada di rumah.
Pentingnya pendidikan untuk orang tua, ditambahkan oleh Sekretaris Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal (PAUDNI) Ella Yulaelawati, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Kemendikbud sedang mempersiapkan unit khusus yang akan melakukan pembinaan pendidikan keayahbundaan. “Masih dalam pembahasan,” jelas Ella saat ditemui di kantor Kemendikbud, Jumat (30/01/2015).
Direktorat ini, kata Ella, direncanakan akan menjangkau penduduk usia dewasa untuk memperoleh layanan pendidikan keayahbundaan. Hal tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan wawasan, pemahaman tentang kiat mendidik anak sejak janin hingga dewasa. “Itu menjadi sasaran strategis meningkatkan akses dan mutu layanan pendidikan keayahbundaan bagi penduduk usia dewasa." kata Ella.
Sampai dengan tahun 2019, direncanakan jumlah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan keayahbundaan sebanyak 87.417. Jumlah penduduk dewasa yang akan mendapatkan layanan pendidikan keayahbundaan sebanyak 4.343.500.
Dengan adanya unit kerja pembinaan pendidikan keayahbundaan diharapkan dapat melakukan penguatan lembaga satuan pendidikan dalam menyelenggarakan pendidikan kemandirian dan kepribadian, pendidikan karakter bangsa, pendidikan anti korupsi, anti kekerasan dalam rumah tangga, dan anti kejahatan seksual pada anak.
Selain itu juga dilakukan penguatan terhadap lembaga atau satuan pendidikan non formal dalam menyelenggarakan pendidikan kecakapan hidup dan kesehatan bagi keluarga marjinal. Unit ini juga melaksanakan peningkatan kapasitas ayah dan bunda dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang bermakna untuk anak. (Seno Hartono)
Sumber :
Editor :
Dilihat 873 kali