Mendikbud: Alumni LPDP Wujud Investasi Kepemimpinan Bangsa di Masa Depan 03 Februari 2015 ← Back
Jakarta, Kemendikbud --- Sejak tahun 2010 pemerintah menganggarkan dana abadi pendidikan dengan total sebesar 15,6 triliun. Dana tersebut dikelola dan diinvestasikan oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) sejak tahun 2012 untuk kepentingan program beasiswa, pendanaan riset dan pendanaan rehabilitasi fasilitas pendidikan. Tahun ini, program beasiswa LPDP memiliki 104 alumni yang telah menyelesaikan studinya di berbagai universitas ternama di dunia dengan berbagai prestasi yang luar biasa.
Program beasiswa LPDP ini ditujukan untuk membentuk calon-calon pemimpin bangsa Indonesia di masa mendatang. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan mengatakan, program beasiswa LPDP ini adalah bentuk investasi kepemimpinan yang sifatnya jangka panjang. “Anda harus disebut sebagai calon pemimpin, ke depan anda menjadi pemimpin,” katanya saat menyampaikan paparan tentang kepemimpinan pada acara Indonesia Leadership Forum (ILF) 2015 yang diselenggarakan LPDP, di gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta (2/2/2015).
Mendikbud menjelaskan, program LPDP ini kuncinya adalah kepemimpinan bukan menjadikan peneliti atau pengajar. LPDP ini, kata dia, orientasinya adalah menghasilkan pemimpin bangsa di masa depan karena itu yang dibidik adalah calon-calon pemimpin. “Orientasi di LPDP ini mencari bibit, mencoba ekspos mereka dengan institusi-institusi yang memiliki state of the art di dalam bidang knowledge,” ujarnya.
Mendikbud menekankan, tujuan program beasiswa tersebut bukan menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat saat kuliah. Tujuannya, kata dia, setelah kembali ke tanah air para alumni membantu menyelesaikan masalah di Indonesia menggunakan ilmu yang telah mereka miliki. “Harapannya diekspos pada masalah di Indonesia, lalu mereka menjadi bagian dari solusi,” tuturnya.
Mendikbud menyebutkan, Indonesia memerlukan 33.000 pemimpin kelas dunia di semua sektor. Saat ini, kata dia, baru memenuhi kurang lebih sebanyak 10.000 pemimpin kelas dunia. “Kita ingin lewat LPDP ini ada sinergi yang serius,” ucapnya.
Mendikbud menegaskan, pemerintah telah menyiapkan dana, menyeleksi dan mengirimkan calon-calon pemimpin tersebut tetapi setelah mereka pulang ke tanah air tidak otomatis menjadi pemimpin. Mereka, kata dia, membutuhkan mentor yang bisa menemani untuk memberikan tantangan selanjutnya agar potensi mereka tumbuh. Selain itu, kata dia, mereka membutuhkan tempat bekerja yang memberikan job stress yang kuat agar menumbuhkan jiwa kepemimpinannya. “Leadership tidak akan tumbuh hanya di tempat-tempat yang nyaman, justru di tempat-tempat yang penuh tantangan,” pungkasnya. (Agi Bahari)
Sumber :
Editor :
Dilihat 900 kali