Indonesia Target Pasar yang Bagus dalam Industri Buku ASEAN 22 Maret 2015 ← Back
Jakarta, Kemendikbud --- ASEAN Literary Festival 2015 berlangsung di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, pada 17-22 Maret 2015. Acara ini menyajikan berbagai diskusi yang berhubungan dengan literatur dan perbukuan, salah satunya tentang industri buku di negara-negara ASEAN.
Dalam salah satu diskusi di ASEAN Literary Festival 2015, hadir Vice President Frankfurt Book Fair, Claudia Kaiser. Kedatangan Claudia sebagai pembicara di ASEAN Literary Festival 2015 adalah untuk mengenal lebih jauh mengenai industri buku di ASEAN, khususnya Indonesia, yang pada tahun ini menjadi Guest of Honour atau Tamu Kehormatan Frankfurt Book Fair.
"Kami sedang mempelajari market di Asia Tenggara, di mana publik Jerman juga belum terlalu mengenal Asia Tenggara. Apalagi Indonesia adalah negara ASEAN pertama yang menjadi Tamu Kehormatan Frankfurt Book Fair," ujar Claudia saat menjadi pembicara dalam diskusi di Teater Kecil TIM, Jakarta, Sabtu (21/03/2015).
Pembicara lain adalah Syed Ali dari Singapura. Ia mengatakan Indonesia adalah target pasar yang besar dan bagus dalam industri buku ASEAN, mengingat Indonesia adalah negara besar dengan populasi penduduk yang besar pula. Sedangkan Singapura adalah negara kecil, di mana industri buku lokal kurang bisa berkembang di dalam negeri. "Sehingga banyak penerbit di Singapura yang lebih fokus menerbitkan buku untuk kebutuhan ekspor ke negara lain dibanding untuk negara sendiri," katanya.
Sama halnya seperti Indonesia, perusahaan penerbit di Singapura dimiliki pihak swasta, bukan pemerintah. Berbeda dengan Vietnam, semua perusahaan penerbit dimiliki oleh negara.
"Ada 64 penerbit di Vietnam. Semuanya dimiliki negara, tidak ada swasta. Ada 25.000 judul buku yang diterbitkan per tahun. Dan setiap buku dicetak sebanyak 2.000 kopi, tutur pembicara dari Vietnam, Nguyen Minh Nhut.
Sebagai negara besar, Indonesia menjadi target yang potensial dalam industri buku, termasuk dalam industri buku internasional. Karena itu kehadiran Indonesia sebagai Tamu Kehormatan di Frankfurt Book Fair 2015 akan mendapat perhatian besar dari masyarakat internasional.
"Di Frankfurt Book Fair, sekitar 10.000 jurnalis dari berbagai negara akan datang meliput. Frankfurt Book Fair adalah pintu masuk menuju industri buku dunia," ujar Claudia Kaiser.
Harapan terhadap Indonesia di Frankfurt Book Fair 2015 juga datang dari Diana Nora, seorang pengunjung ASEAN Literary Festival dan seorang penulis yang sedang menyelesaikan essainya. Ia mengetahui Indonesia akan menjadi Tamu Kehormatan Frankfurt Book Fair 2015 saat mengikuti Ubud Writer Festival 2013 di Bali.
"Supaya dunia luar tau Indonesia dari sisi literatur, bukan hanya sebagai negara kepulauan atau budaya Bali saja. Tapi juga imajinasi dan cara berpikir orang-orang Indonesia," kata Diana usai acara diskusi di ASEAN Literary Festival 2015. (Desliana Maulipaksi)
Sumber :
Editor :
Dilihat 705 kali