Mendikbud: Ke Depan Pemerintah dan Masyarakat Bekerja Bersama di Bidang Pendidikan dan Kebudayaan 27 Maret 2015 ← Back
Jakarta, Kemendikbud --- Salah satu kerangka strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) adalah pengembangan efektivitas birokrasi melalui pelibatan publik. Ada dua komponen mengenai pelibatan publik di bidang pendidikan dan kebudayaan, diantaranya pemerintah sebagai penyelenggara program-programnya dan masyarakat sebagai peserta. Bahkan, di sisi lain masyarakat menjalankan program pendidikan dan kebudayaan dengan inisiatif sendiri.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan menyampaikan, ke depan Kemendikbud berkeinginan agar masyarakat dan pemerintah bekerja bersama untuk aktivitas pendidikan dan kebudayaan. Bagian dari pemerintah, kata dia, tetap menyiapkan program dan infrastrukturnya agar masyarakat dapat terlibat. “Kita sedang menyiapkan prosesnya, maka yang kita kerjakan adalah mengundang partisipasi masyarakat, baik itu guru, baik itu dunia usaha, baik itu pengamat untuk terlibat di dalam proses itu,” katanya pada acara talkshow radio mengenai Kebijakan dan Arah Pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan, di Jakarta, Jumat (27/3/2015).
Mendikbud mengatakan, di lingkungan Kementerian sendiri memiliki ilmu pengetahuan yang luar biasa sedangkan di lingkungan masyarakat memiliki kreatifitas dan inovasi yang juga luar biasa. Kelemahannya, kata dia, di dalam lingkungan Kementerian hanya menjalankan prosedur operasional standar (POS) dalam pembangunan di bidang pendidikan dan kebudayaan sedangkan yang di luar Kementerian tidak memiliki POS. “Jadi kita ingin mengembalikan semangat bernegara itu menjadi semangat gerakan,” ujarnya.
Mendikbud mengungkapkan, pendidikan di Indonesia ke depan adalah sebagai sebuah gerakan seperti platform pada wikipedia. Model wikipedia, kata dia, yang mengisinya bisa dari siapa saja, kapan saja, dan dimana saja karena yang disediakan adalah platform. “Ada komponen pemerintahnya, komponen pemerintah menyiapkan platform-nya,” ujarnya.
Mendikbud mencontohkan, saat ini Badan Bahasa Kemendikbud sedang membuat peta bahasa se-Indonedia. Dahulu, kata dia, caranya adalah dengan mengirimkan orang keliling ke semua tempat di Indonesia untuk mengumpulkan bahasa-bahasa. “Kalau sekarang kita siapkan petanya, kita siapkan entry-nya, siapa saja yang mengisi, dari mana saja,” tuturnya. (Agi Bahari)
Sumber :
Editor :
Dilihat 660 kali