Presiden Jokowi Puji Kebijakan Guru Garis Depan 26 Mei 2015 ← Back
Jakarta (25/5) Presiden Joko Widodo menerima 798 guru yang tergabung dalam Program Guru Garis Depan (GGD) di Istana Negara, Jakarta. Guru-guru ini akan mengajar di kabupaten-kabupaten dalam empat provinsi terdepan Republik ini antara lain Papua, Papua Barat, Aceh, dan Nusa Tenggara Timur. Jokowi melontarkan banyak pujian untuk anak-anak muda yang mendidik di garis terdepan Republik.
“Kabupaten-kabupaten itu memang memerlukan guru. Memerlukan pendidik untuk anak-anak kita,” ujar Jokowi dalam sambutannya. Ditemani oleh Mendikbud Anies Baswedan dan Agustin, salah satu guru yang akan berangkat mengajar ke Nusa Tenggara Timur (NTT), Jokowi berharap agar para guru ini tidak melupakan pengajaran karakter saat mengajar.
“Jangan lupa berikan karakter mental yang baik untuk anak-anak kita. Bahwa anak-anak yang berasal dari daerah pinggir harus punya sebuah kebanggaan bahwa mereka juga Indonesia,” harap Jokowi. Ia menambahkan bahwa guru-guru ini memiliki tanggung jawab besar dalam berkontribusi pada pendidikan di daerah-daerah tersebut. “Saya titipkan pendidikan anak-anak kita di pundak kalian.”
Selain memuji anak-anak muda yang menjadi guru dalam program GGD, Jokowi juga mengapresiasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) khususnya Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan berharap agar Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi tetap melanjutkan program ini. Langkah ini bagi Jokowi adalah salah satu pelaksanaan Nawacita yang ketiga yakni membangun Indonesia dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan.
Mendikbud Anies Baswedan sendiri berpesan pada ratusan guru dalam program tersebut bahwa mereka sedang melakukan tugas mulia. “Tugas ini bukan sebuah pengorbanan, melainkan kehormatan. Teman-teman mendapatkan kehormatan karena bisa mengenal dan berinteraksi langsung dengan generasi penerus masa depan negeri ini. Teman-teman tidak hanya sekadar menjadi guru, teman-teman adalah pelukis wajah masa depan Republik ini,” tutur Anies.
Apresiasi juga Anies lontarkan pada Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara yang telah menjadikan guru-guru ini sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). “Negara hadir untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Kami berterima kasih pada Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara sehingga mereka bisa diangkat menjadi PNS. Ini adalah langkah konkret mewujudkan Nawa Cita,” tutup Anies.
Sumber :
Editor :
Dilihat 733 kali