Tahun Ajaran Baru, Mendikbud Ajak Ayah dan Ibu Antarkan Anak pada Hari Pertama Sekolah 28 Mei 2015 ← Back
Yogyakarta, Kemendikbud --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan mengajak ayah dan ibu untuk mengantarkan anak di hari pertama sekolah pada tahun pelajaran baru Juli 2015 mendatang. Ajakan yang diberi nama “Gerakan Mengantarkan Anak ke Sekolah” ini merupakan salah satu upaya agar orang tua dapat mengambil peran sebagai rekan (partner) terbaik bersama guru di sekolah.
“Kami berharap pada hari pertama sekolah, bukan hanya diantar oleh ibu, atau tukang ojek atau becak, tetapi hadir juga ayahnya.,” tutur Mendikbud dalam Seminar Nasional Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Yogyakarta, Kamis (28/5/2015).
Ketika ayah dan ibu mengantarkan anak ke sekolah, kemudian menitipkannya kepada para guru, sekolah akan merasa kehadiran orang tua menjadi semangat baru untuk bermitra bersama-sama dalam mendidik anak. “Kita ingin membangun suasana baru, berpartner dengan orang tua,” katanya.
Bermitra antara guru dan orang tua merupakan hal yang penting, mengingat orang tua adalah pendidik pertama karena berada di lingkungan terdekat dengan anak, yaitu rumah. Sayangnya, meski kedudukannya penting dan pertama, dalam hal mendidik, orang tua menjadi pihak yang sering kali tidak tersiapkan.
Melalui Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menginisiasi sebuah direktorat baru. Direktorat ini secara khusus menjangkaupartner yang sering kali dalam dunia pendidikan dipandang semata-mata sebagai “sisi lain”, yaitu orang tua.
“Para pendidik PAUD pasti merasakan benar pentingnya membangun kemitraan bersama orang tua. Di usia anak yang masih dini, pendidik yang paling mewarnai mereka adalah orang tua dan pendidik PAUD. Karena itu, kita harus pastikan bahwa para orang tua adalah pendidik yang paling baik,” lanjut Mendikbud.
Lebih lanjut ia mengatakan, cerita-cerita sukses seorang ibu yang mampu mendidik anaknya dengan baik sebenarnya cukup banyak. Sayangnya, kisah baik itu tertutup oleh cerita buruk yang lebih sering terdengar. Mendikbud ingin melalui direktorat baru itu mengumpulkan cerita-cerita sukses para orang tua di seluruh Indonesia. “Setelah itu terkumpul, kami akan bagikan kepada para guru untuk disampaikan kepada orang tua, agar menjadi inspirasi bahwa masih bisa kita mengharapkan dapat muncul anak-anak baik dari orang tua yang terdidik dengan baik,” jelasnya.
Mendikbud berharap, para pendidik PAUD dapat merangkul lebih dekat orang tua dan menjadikan mereka sebagai mitra penting dalam mendidik anak-anak. (Ratih Anbarini)
Sumber :
Editor :
Dilihat 1690 kali