UN Hari Kedua, Kepala Sekolah SMPN 8 Kota Yogyakarta Terus Berikan Motivasi Siswa  05 Mei 2015  ← Back

Yogyakarta, Kemendikbud --- Keberhasilan pelaksanaan ujian nasional (UN) jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), peran kepala sekolah menjadi hal yang sangat penting, khususnya dalam menjaga stabilitas penyelenggaraan ujian. Seperti yang dilakukan Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Kota Yogyakarta H. Suharno. Ia menekankan, kepala sekolah harus terus menjaga stabilitas dan terus memberikan motivasi kepada para siswa.

”Meskipun UN tidak lagi menjadi syarat kelulusan, saya terus berikan motivasi kepada siswa untuk mau terus belajar, dan tidak menganggap ringan ujian nasional,” demikian disampaikan Suharno saat ditemui kemdikbud.go.id di ruang kerjanya, Selasa (05/05/2015).

Dalam persiapan menjelang pelaksanaan UN, Suharno menerapkan berbagai program pendukung sebagai upaya memberikan motivasi kepada siswa, khususnya dalam menanamkan nilai-nilai kejujuran. Program-program tersebut diantaranya program empaty. Program ini, kata dia, melibatkan guru, orang tua dan siswa. Penerapan program ini para guru memberikan pelatihan soal-soal kepada siswa, dan uniknya orangtua diajak untuk terlibat.

”Orang tua kita berikan wewenang untuk mengkoreksi hasil pekerjaan siswa. Disinilah nilai-nilai kejujuran dapat ditanamkan,” ucap Suharno.

Program lainnya yang diterapkan untuk memotivasi siswa adalah program H-1. Program ini, Suharno mengatakan, siswa dikumpulkan setelah pelaksanaan ujian selesai untuk mengevaluasi pelaksanaan ujian yang telah dilaksanakan, dan mengulas sedikit mata pelajaran yang akan diujikan pada hari berikutnya. ”Program ini dilakukan sebagai upaya memberikan rasa percaya diri kepada siswa menghadapi ujian hari berikutnya,” ujarnya.

 

SMPN 8 Kota Yogyakarta, selain sebagai lokasi ujian juga sebagai Rayon satu, dan tempat penyimpanan naskah soal UN di Kota Yogyakarta. Naskah soal UN, kata Suharno, sudah dikirimkan ke tempat penyimpanan di sekolahnya sejak hari Sabtu (02/05/2015) pukul 11.35 WIB. ”Naskah dalam keadaan tersegel, kemudian kami simpan dalam ruang penyimpanan di sekolah kami. Ruang tersebut kami buat sistem penguncian dua lapis. Kunci pertama dipegang pihak Kepolisian, dan yang satu lagi dipegang panitia,” jelasnya.

Dengan cara tersebut, ia meyakini naskah dipastikan dalam keadaan aman, karena kunci tidak akan dapat dibuka oleh satu pihak saja. Skenario pengambilan naskah, Suharno menjelaskan, pembukaan pintu penyimpanan naskah dilakukan pada pukul 05.30 WIB dengan disaksikan pihak Kepolisian, dinas pendidikan, panitia, dan kepala sekolah. Selanjutnya,naskah dapat diambil oleh sekolah-sekolah yang tergabung dalam rayon pada pukul 06.00 WIB s.d. 07.00 WIB.

”Saya selalu menekankan kepada 11 sekolah yang tergabung dalam rayon untuk tidak terlambat dalam pengambilan naskah soal. Saya berharap semoga pelaksanaan UN tahun ini berjalan dengan lancar,” tutur Suharno. (Seno Hartono)

 


Sumber :

 


Penulis :
Editor :
Dilihat 687 kali