Ambon Jadi Tuan Rumah Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) dan National Schools Debating Championship (NSDC) 10 Juni 2015 ← Back
Jakarta, Kemendikbud --- Untuk pertama kalinya, Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) diselenggarakan Kemendikbud bersamaan dengan National Schools Debating Championship (NSDC). Biasanya kedua lomba debat ini dilaksanakan terpisah. Melalui Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Menengah, tahun 2015 menjadi momen istimewa bagi dua program kegiatan tersebut karena penyelenggaraannya dilakukan serentak, yakni pada 7-13 Juni 2015 di Ambon, Maluku.
LDBI dan NSDC 2015 diikuti 204 siswa dan 68 guru dari 34 provinsi di Indonesia. Beberapa sekolah ditunjuk menjadi lokasi pelaksanaan LDBI dan NSDC 2015, yaitu SMAN 1 Ambon, SMAN 2 Ambon, SMAN 4 Ambon, SMAN 5 Ambon, dan SMA Siwalima. Pembukaan LDBI dan NSDC 2015 berlangsung pada Senin, 8 Juni 2015, oleh Gubernur Maluku Said Assagaff, didampingi Direktur Pembinaan SMA Kemendikbud, Harris Iskandar.
Dalam laporannya, Harris mengatakan kegiatan LDBI dan NSDC merupakan wadah untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi, berpikir kritis, dan memecahkan masalah yang bersifat kompleks.
"Para juara LDBI dan NSDC, merupakan juara tingkat kabupaten dan provinsi masing-masing. Kompetisi berjenjang mengasah jiwa kompetisi siswa," ujar Harris saat acara pembukaan, Senin (08/06/2015) di Ambon, Maluku.
Harris juga menuturkan, para lulusan ajang LDBI dan NSDC merupakan sosok-sosok yang istimewa. Misalnya saja, para jebolan NSDC tiap tahunnya dipersiapkan ke ajang World School Debate Championship.
“Prestasi siswa Indonesia - yang notabene bukan penutur bahasa asing - cukup baik. Tahun lalu kita di peringkat 11 dunia, berada di atas USA dan Singapura," katanya.
Sementara dalam sambutannya, Gubernur Maluku Said Assagaff mengatakan kegiatan lomba debat ini bisa digunakan sebagai ajang membangun sumber daya manusia. Budaya baca dan bahasa sangat baik untuk melawan perkembangan yang terus menggerus watak dan karakter bangsa. Ajang ini diharapkan bisa menjadi langkah progresif yang mampu membentuk watak, karakter, dan jati diri di Indonesia. Dengan kompetisi akan lahir idealisme, keunggulan mental, dan memotivasi generasi muda untuk lebih maju lagi.
“Saya melihat LDBI dan NSDC bisa menjadi sarana untuk mempersiapkan anak muda Indonesia menghadapi pasar bebas yang menuntut kemampuan berbahasa Inggris dan memiliki wawasan global. Saya berharap Pemda Ambon menjaga terus koordinasi dengan kementerian. Sehingga program seperti ini bisa memberdayakan masyarakat,” ujarnya.
Dalam acara pembukaan juga diadakan simulasi debat yang dilakukan enam siswa dari berbagai provinsi yang membahas tentang isu hukuman mati bagi pengedar narkoba. Dalam kesempatan tersebut Gubernur Maluku juga melantik pengurus Indonesian English Teacher Association (IETA) cabang Maluku. Selain itu, dua desa di Maluku juga ditetapkan sebagai kampung bahasa, yaitu Desa Amahusu dan Desa Batumerah. Desa Amahusu dipilih karena merupakan desa wisata di mana tahun lalu menjadi tempat finish lomba layar Darwin - Ambon. Sedangkan Desa Batumerah merupakan salah satu pusat kuliner di Ambon. (Desliana Maulipaksi)
Sumber :
Penulis :
Editor :
Dilihat 1008 kali
Editor :
Dilihat 1008 kali