Anies Baswedan: Nyoman Gunarsa Maestro Pejuang yang Tangguh 05 Juni 2015 ← Back
Klungkung, Bali (5 Juni 2015)- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan Jumat (5/06/2015) mengunjungi Nyoman Gunarsa di kediamannya di Dusun Banda, Kecamatan Bajarangkan, Kabupaten Klungkung, Bali. Saat Anies Baswedan tiba di rumah yang juga bagian dari Museum Nyoman Gunarsa, Nyoman Gunarsa tengah beraktivitas seperti biasa, meski sebelumnya Maestro kenamaan ini dikabarkan terkena stroke dan sempat dirawat di rumah sakit.
“Saya datang ingin mengunjungi Pak Nyoman Gunarsa, memberikan apresiasi, sekaligus datang karena mendengar beliau sakit. Alhamdulillah kondisinya sudah lebih baik. Meski begitu saya ingin kita semua belajar dari Pak Nyoman. Dalam kondisi sakit pasca stroke, Pak Nyoman terus berkarya. Tidak berhenti. Dan karyanya terus mempesona. Ini adalah sebuah keteladanan tentang karakter seorang maestro pejuang,karakter seorang yang tangguh,” kata Anies Baswedan.
Nyoman Gunarsa menyambut Mendikbud Anies Baswedan dengan hangat, dan menunjukkan berbagai buku karyanya seperti tentang karya seni klasik dan modern. Nyoman Gunarsam mengajak berkeliling Museum menyaksikan karya-karya seni Bali, sembari terus menggandeng tangan Anies.
“Pak Nyoman Gunarsa bukan hanya seorang maestro karena karya yang luar biasa, beliau juga melanggengkan karya-karya seniman pendahulunya. Ada yang sudah berusia ratusan tahun dirawat dengan baik di museum ini,” kata Anies Baswedan.
Ada sekitar 250 lukisan yang tersimpan dan dibuat dalam jangka waktu lebih kurang 20 tahun yang lalu. Nyoman Gunarsa mengumpulkan karya-karya itu selama puluhan tahun. Selain itu, terdapat juga patung-patung tradisional Bali, berbagai wayang dan keris peninggalan zaman Kerajaan Gelgel.
Nyoman Gunarsa membangun museum ini mulai tahun 1990. Museum Nyoman Gunarsa memiliki tiga lantai, dua lantai untuk menyimpan berbagai koleksi kesenian lukisan, patung, maupun barang antik khas Bali. Satu lantai lagi diperuntukkan bagi seniman lokal juga mancanegara yang mengadakan pameran lukisan.
“Ini adalah satu tempat di mana kita harus mengajak generasi baru. Para Kepala sekolah, guru orang tua, kita harus mengajak anak-anak kita untuk dating ke museum. Biarkan mereka terinspirasi untuk berkarya. Jangan Tanya pada anak-anak, nanti kalau besar mau jadi apa? Tapi tanyakan pada anak-anak, kalau sudah besar mau berkarya apa? Jadi karya yang menjadi fokus, bukan posisi,” ujar Anies Baswedan.
Menurut Anies, Museum Nyoman Gunarsa adalah satu tempat yang luar biasa, di mana berderet karya seni klasik budaya Bali.
“Ini bukan sekadar warisan budaya masyarakat Bali, ini bukan sekadar budaya milik masyarakat Indonesia, tapi ini warisan budaya milik dunia. Kekayaan seni yang luar biasa,” kata Anies.
Sumber :
Editor :
Dilihat 838 kali