Mendikbud Anies: Daya Tampung SMA Harus Kita Tingkatkan 18 Juni 2015 ← Back
Jakarta (17/6) Mendikbud Anies Baswedan kembali melakukan Rapat Kerja (Raker) lanjutan dengan Komisi X DPR RI. Dalam rapat yang dipimpin oleh Sohibul Iman tersebut Mendikbud banyak menanggapi pertanyaan anggota DPR terkait program Wajib Belajar (Wajar) 12 tahun. Menurut Mendikbud, program Wajib Belajar 12 tahun harus dibarengi dengan penguatan kualitas dan daya tampung SMA/Sederajat.
“Daya tampung SMA/Sederajat saat ini 50 ribu rombongan belajar. Itu hanya bisa menampung 1,8-2 juta per tahun. Padahal angka kelahiran anak per tahun 6 juta. Kalau dibiarkan maka terjadi pengerucutan (lulusan) dari SD sampai SMA,” jelasnya dalam raker tersebut. Menurutnya langkah konkret yang harus dilakukan adalah meningkatkan anggaran untuk bisa meningkatkan percepatan daya tampung.
Mendikbud mengatakan bahwa angka ideal yang harus dikejar adalah 140 ribu rombongan belajar. “Jadi SMA/Sederajat harus meningkat tiga kali lipat. Tapi bukan hanya pembangunan fisik yang kita kejar, peningkatan kualitas juga mutlak akan kita lakukan,” tambahnya.
Menurut Mendikbud, percepatan pembangunan SMA/Sederajat, juga perlu didorong oleh Komisi X. “Ruang kelas kita saja tidak cukup, akibatnya 2,5 juta anak SD tidak lulus SMA. Mari kita tengok angkatan kerja kita, dari 120 angkatan kerja kita, 78 juta berpendidikan SD,” urainya.
Ia menambahkan jika hal ini tidak segera diperbaiki dengan melakukan percepatan maka persaingan Indonesia dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan sangat rendah. “Kita perlu belanja modal sekarang untuk percepatan SMA/Sederajat. Penekanannya pada SMK yang sesuai dengan potensi daerahnya masing-masing,” papar Mendikbud.
Selain membahas permasalahan SMA, dalam Raker ini DPR juga meminta Mendikbud untuk memberi perhatian lebih pada program Guru Garis Depan (GGD) yang belum lama ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. “Porsi terbesar GGD adalah dari Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T). Hal ini karena mereka sudah berpengalaman hidup berdampingan dengan masyarakat,” tutup Mendikbud.
Sumber :
Editor :
Dilihat 856 kali