Peserta BBM Diajak Serius Belajar dengan Maestronya  25 Juni 2015  ← Back

Jakarta, Kemendikbud --- Belajar Bersama Maestro (BBM) secara eksplisit menggambarkan apa yang akan dialami peserta BBM untuk beberapa hari ke depan. Peserta BBM akan mengalami satu pelajaran yang tidak didapatkan oleh teman-teman yang lainnya. Mereka akan tinggal dan belajar bersama maestro seni dan budaya Indonesia serta akan merasakan langsung apa yang orang lain impikan dalam hidupnya.

Demikian disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan, saat memberikan sambutan pada acara Pelepasan Peserta Kegiatan Belajar Bersama Maestro di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta, Kamis (25/6/2015).

Program BBM adalah salah satu program Kemendikbud melalui Direktorat Pembinaan Kesenian dan Perfilman Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud yang bertujuan untuk memberikan proses pembelajaran mengenai makna budaya, nilai budaya, dan kearifan lokal serta motivasi untuk berprestasi dalam bidang seni-budaya terhadap pesertanya. Program BBM ini diikuti oleh 89 siswa dari 274 calon peserta yang mendaftar dan nantinya akan magang langsung selama 10 hari di rumah 10 maestro yang telah ditetapkan sesuai bidangnya masing-masing. Sepuluh maestro tersebut diantaranya adalah I Nyoman Nuarta, Tan De Seng, Sam Udjo, Irawati Durban, Supadminingtyas, Nasirun, Didik Nini Towok, Aditya Gumay, Purwacaraka, dan Gilang Ramadhan.

Mendikbud mengimbau peserta BBM agar tidak menyia-nyiakan kesempatan yang didapatnya serta serius dan disiplin saat belajar bersama maestro masing-masing. Seorang maestro, kata dia, melewati proses yang panjang dengan berbagai hambatan dan rintangan untuk menjadi seorang maestro dan saat ini peserta BBM baru akan memulai proses untuk menjadi seorang maestro tersebut. “Jadi adik-adik semua, Anda mendapatkan kesempatan yang jarang sekali didapat (orang lain). Oleh karena itu harus disiplin, perhatikan cara berpikirnya, cara merasanya, cara bekerjanya, cara dimana seorang maestro itu melakukan kegiatannya,” ujarnya.

Peserta BBM, lanjut Mendikbud, harus mencatat kegiatan-kegiatan bersama maestro tersebut setiap harinya. Mengalami dan menjalani, kata dia, adalah dua hal yang berbeda, semua peserta BBM akan menjalani hal yang sama yaitu belajar bersama maestro tetapi yang membedakannya adalah selesai mengalami program BBM tersebut akan ada yang mengambil hikmah sehingga menjadi pengalaman dan akan ada yang tidak mengambil hikmah maka tidak menjadi pengalaman baginya. “Karena itu Anda selama belajar ini, lihat, perhatikan, catat. Jangan dianggap catatan sederhana, Anda akan buka catatan itu 20 tahun lagi, 30 tahun lagi. Jadikan para maestro ini tempat Anda merasakan menjadi maestro,” tuturnya.

Mendikbud menekankan, peserta BBM tidak boleh menganggap program BBM tersebut merupakan pengalaman yang dapat diulang tetapi jadikan kesempatan terakhir bersama maestro sehingga sekuat tenaga memanfaatkannya. Para peserta BBM tahun ini, kata dia, merupakan angkatan pertama yang akan mendapatkan manfaat yang besar dari program tersebut. “Selamat mengikuti belajar bersama maestro,” ucapnya. (Agi Bahari)


Sumber :

 


Penulis :
Editor :
Dilihat 589 kali