Hari Pertama Sekolah Jadi Topik Hangat di Dunia 27 Juli 2015 ← Back
Jakarta, Kemendikbud --- Pengguna sosial media Twitter hari ini ramai membicarakan topik hari pertama sekolah. Tidak hanya di Indonesia, topik dengan tanda pagar (tagar) #HariPertamaSekolah juga masuk dalam daftar sepuluh teratas topik terhangat sejak pagi, Senin (27/07/2015).
Senin kali ini adalah hari pertama dimulainya Tahun Pelajaran 2015/2016 di sebagian besar sekolah. Berbagai pengalaman dan cerita di hari pertama ini ditwit oleh para pengguna di jejaring sosial tersebut. Sebagian besar menceritakan bahwa hari pertama sekolah diisi dengan perkenalan para siswa baru dan halalbihalal karena masih dalam suasana hari raya Idul Fitri 1436 hijriah.
Salah satu pengguna akun twitter, @nissaazl_, menulis “new class new friend new teacher new teaching, bismillah #HariPertamaSekolah”. Ada juga Nabila Nd lewat akunnya @moiiila mengenang pengalaman saat dulu diantar oleh orang tuanya masuk sekolah pertama kali. “Inget #HariPertamaSekolah pas TK dianter nyokap, 10 menit kemudian ditinggal. That's the one and only moment mom ever bring me to school,” tulisnya.
Melihat antusiasme masyarakat terhadap semangat hari pertama masuk sekolah ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan ikut menyemangati para orang tua dan siswa lewat akun twitternya @aniesbaswedan. Salah satu respon yang ditulis oleh Mendikbud adalah menjawab twit dari @alif_einztein yang menulis “#HariPertamaSekolah saat perkenalan diri di depan kelas dan semua ingin menjadi dokter. Cc @IDBerkibar @farhanpenyiar @aniesbaswedan”, Mendikbud menjawab “Semoga semua bisa makin sehat *jempol”.
Lewat akun twitternya pula, Menteri Anies menyebarkan surat edaran untuk kepala daerah tentang pencegahan tindak perpeloncoan, pelecehan, dan kekerasan pada masa orientasi peserta didik baru. Ia mengimbau kepada seluruh orang tua dan masyarakat umum untuk ikut mengawasi dan melaporkan jika terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan orientasi ke mopd.kemdikbud.go.id.
Lewat media sosial respon masyarakat terhadap sebuah kebijakan dapat dibaca oleh pemangku kepentingan. Dan dengan sosialisasi lewat media sosial pula, ajakan untuk menciptakan sebuah gerakan pendidikan dapat difasilitasi. (Aline Rogeleonick)
Sumber :
Editor :
Dilihat 660 kali