Jadi Tuan Rumah IOAA, Jawa Tengah Promosi Budaya dan Pariwisata  24 Juli 2015  ← Back

Jakarta, Kemendikbud --- Ditunjuk sebagai tuan rumah perhelatan olimpiade internasional merupakan kebanggaan sekaligus kesempatan untuk mempromosikan kekayaan sebuah daerah. Hal itu disadari pula oleh pemerintah Jawa Tengah yang di akhir Juli ini menjadi tuan rumah penyelenggaraan International Olympiad of Astronomy and Astrophysics (IOAA), olimpiade internasional astronomi dan astrofisika ke-9. Suguhan budaya dan keindahan pariwisata di berbagai tempat di Jawa Tengah akan disajikan kepada para peserta yang berasal dari 41 negara tersebut.
 
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Nurhadi Amiyanto, menjadi tuan rumah  IOAA adalah kehormatan bagi daerahnya. Dari sejak kedatangan hingga kepulangan, peserta IOAA akan diajak berkeliling Jawa Tengah menikmati indahnya kota dan budaya yang dimiliki provinsi yang beribukota di Semarang ini. 
 
“Sebagian besar kontingen akan datang hari Minggu (26/07/2015) di Semarang. Mereka akan disambut terlebih dahulu di dinas pendidikan sambil istirahat. Setelah semua berkumpul, baru akan diajak keliling melihat indahnya Kota Semarang,” katanya dalam dialog dengan Radio Sindo Trijaya di Kantor Kemendikbud, Jakarta, (24/07/2015).
 
Lomba dan observasi pada IOAA ke-9 ini akan dipusatkan di Kota Magelang. Dari Semarang, peserta akan dibawa lewat jalur darat ke Magelang yang menyimpan candi Budha yang megah, Borobudur. Borobudur juga akan menjadi tempat pembukaan dan observasi dalam olimpiade ini. Dalam perjalanan tersebut, peserta akan singgah di sebuah perkebunanan untuk disuguhi buah-buah khas Indonesia seperti nangka, salak, dan tarian lokal Topeng Ireng. 
 
Selama di Magelang, peserta IOAA ditempatkan di sebuah daerah yang tidak jauh dari Borobudur. Setiap pagi, di tempat tersebut akan turun kabut tebal yang perlahan akan menghilang jika matahari sudah mulai bersinar. Di sekeliling penginapan ini juga, peserta juga disuguhi keanggunan Gunung Sumbing yang berdiri kokoh. 
 
Nurhadi menambahkan, dalam perhelatan IOAA ini mata para astronom dari seluruh dunia tertuju ke Jateng. Dan di luar itu, akan banyak sekali media internasional yang diundang dan akan meliput. Apalagi, di selah-selah lomba, peserta akan dibawa berwisata ke salah satu situs manusia purba terbesar di dunia, Sangiran, di Solo Jawa Tengah.  “Tentu kesempatan ini akan membawa nama baik Jawa Tengah, mereka harus tahu bahwa Jateng itu indah dan layak dikunjungi. Sangat menarik untuk didatangi,” katanya.
 
Sedangkan untuk acara penutupan, akan dilakukan di lapangan terbuka di Candi Prambanan. Setelah makan malam, peserta akan disuguhi pergelaran Ramayana sesi terakhir. Dan momen nonton bareng-bareng para turis dari seluruh dunia ini akan menjadi pengalaman tak terlupakan bagi para peserta asal Indonesia dan masyarakat Jawa Tengah Umumnya. (Aline Rogeleonick)

Sumber :

 


Penulis :
Editor :
Dilihat 644 kali