Dalam sambutan usai menerima penghargaan, Truman Simanjuntak, demikian arkeolog ini lebih akrab dikenal, mengatakan rasa syukur dan terima kasihnya atas penghargaan yang diterimanya. Ia mengungkapkan, penghargaan tersebut merupakan sebuah kehormatan yang luar biasa, sekaligus tantangan untuk berbuat lebih baik di bidang arkeologi. "Arkeologi berangkat dari kelampauan, bermuara pada kekinian, dan berproyeksi ke masa depan. "Siapa, dari mana, dan mau ke mana kita" itulah pertanyaan besar yang ingin dijawab ilmu ini," katanya.

 

Sementara itu, Iskandar menuturkan, pihaknya memandang ilmuwan-ilmuwan berprestasi di Indonesia pantas dan layak untuk mendapatkan penghargaan ilmiah tertinggi dari LIPI. Terpilihnya arkeolog Truman Simanjuntak sebagai penerima LIPI Sarwono Award didasarkan atas prestasi dan kontribusinya selama ini terhadap ilmu pengetahuan di Indonesia, khususnya di bidang arkeologi. "Beliau dikenal memiliki dedikasi yang tinggi dalam upaya pemasyarakatan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan untuk menjawab permasalahan dan isu strategis bangsa," tutur Iskandar dalam sambutannya.

 

Menurut Iskandar, Truman Simanjuntak merupakan peneliti yang secara konsisten selama 38 tahun menekuni bidang arkeologi. Truman tekun melakukan penelusuran masa silam nusantara dalam konteks Asia Tenggara dan Oseania melalui penelitian (arkeologi) prasejarah. Selain itu, Truman aktif menyusun konsep-konsep pengembangan kelembagaan dan arah kebijakan penelitian, dan membangun jaringan kerja sama dengan berbagai pihak terkait, baik di dalam maupun luar negeri.

 

"Berdasarkan prestasi dan kontribusi tersebut, kami memandang beliau pantas dan layak untuk mendapatkan penghargaan ilmu pengetahuan LIPI Sarwono Award Tahun 2015," pungkasnya. (Ratih Anbarini)