Baru Tahun ke-3 Berpartisipasi di Olimpiade Geografi Internasional, Indonesia Mampu Raih Emas 27 Agustus 2015 ← Back
Jakarta, Kemendikbud --- Putra-putri terbaik Indonesia kembali mencatatkan prestasi emas di tingkat internasional. Kali ini, tim Indonesia yang berlaga di ajang keilmuan dunia International Geography Olympiad (IGEO) ke 12, di Rusia, pada 10-17 Agustus 2015 lalu, pulang ke Tanah Air dengan membawa 1 medali emas dan 2 medali perunggu. Presentasi tim Indonesia yang bertema “Jakarta Giant Great City Wall “ pun berhasil meraih predikat “The 2nd Best Poster Presentation”.
Medali emas yang diraih Tim Geografi Indonesia ini dipersembahkan oleh Andito J. Adhyatma dari SMA Negeri 8 Jakarta. Sedangkan 2 medali perunggu atas nama Asri H. Giastuti dari SMA Negeri 1 Bogor dan Melinda Gularso dari SMA Kristen 7 BPK Penabur Jakarta Jakarta.
Menanggapi keberhasilan ini, Kasubdit Kelembagaan dan Peserta Didik Kemendikbud, Suharlan, mengatakan dirinya atas nama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Tim Geografi Indonesia yang kembali mengharumkan nama Indonesia di tingkat dunia. Meskipun masih terhitung “anak baru”, baru tahun ketiga berpartisipasi, Indonesia sudah mampu bersaing dan meraih emas.
“Padahal, pembinaan yang sempat dilakukan pun tidak terlalu lama. Kita hanya memolesnya sebentar melalui pembinaan terstruktur lewat proses seleksi yang meritokrasi,” jelas Suharlan. Singkatnya, dalam pembinaan itu Kemendikbud tetap memberi peluang kepada para siswa untuk mengembangkan potensi, bakat, dan minatnya tanpa memaksakan sistem pembelajaran serta ragam materinya. Peserta didik tetap leluasa menjalani hak-haknya pada pelajaran-pelajaran lain.
Sepanjang 10-17 Agustus, Tim Indonesia bersama tim-tim Geografi dari belahan dunia lainnya mengikuti rangkaian kegiatan kompetisi yang kemudian juga dilanjutkan dengan field trip dari tangggal 18 sampai 23 Agustus 2015. Tujuan dari field trip ini untuk memperkaya wawasan geografi dan lingkungan di luar Indonesia dengan melihat langsung bukti bukti empiris di lapangan atas teori yang telah pernah dipelajari.
Menurut Ketua Tim Olimpiade Geografi Indonesia, Samsul Bachri, hasil ini merupakan peningkatan prestasi dibandingkan tahun lalu. Sedangkan dari sisi kekurangan, disparitas kualitas siswa masih terlalu tinggi. Hal ini terjadi karena penguasaan siswa terhadap bahasa Inggris yang belum menjadi salah satu kriteria seleksi nasional. Hal ini yang mengakibatkan keterbatasan siswa dalam menginterpretasikan soal analisis field work. Diharapkan, ke depan kemampuan siswa menulis dalam bahasa asing bisa lebih ditingkatkan.
Sejak tahun 2013 Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah telah memasukkan bidang geografi masuk ke dalam mata pelajaran yang dipertandingkan pada kompetisi Olimpiade Sain Nasional (OSN). Mereka yang lolos dari seleksi nasional ini kemudian diikutkan dalam IGEO. Tujuan dari IGEO sendiri adalah untuk menstimulasi dan meningkatkan perhatian anak-anak muda di seluruh dunia dalam mempelajari geografi dan lingkungan. Dalam skala nasional, ilmu ini memberikan landasan pemahaman yang kuat bagi peserta didik mengenai pentingnya geografi untuk pembangunan nasional Indonesia.
Keberhasilan dan sukses yang diiraih Tim Geografi Indonesia ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan semua pihak, yakni ; Direktorat Pembinaan SMA Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud; Fakultas Imu dan Teknologi Kebumian ITB, Fakultas Geografi UGM dan Badan Informasi Geospasial (BIG). (Desliana Maulipaksi/ Sumber: Humas Tim Olimpiade Geografi Indonesia)
Sumber :
Editor :
Dilihat 690 kali