Mendikbud datang bersama Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Kerajaan Malaysia Herman Prayitno, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Sumarna Surapranata, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Hamid Muhammad, dan Atase Pendidikan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur Ari Purbayanto. Rombongan disambut oleh para siswa Sekolah Indonesia Johor Bahru (SIJB) ketika memasuki kantor perwakilan Republik Indonesia Johor Bahru.

 

Konsul Jenderal Republik Indonesia Johor Bahru, Taufiqur Rijal, selaku tuan rumah, menjamu rombongan di Aula KJRI Johor Bahru. Acara dibuka dengan doa kemudian penampilan kesenian tari oleh siswa-siswa SIJB.

 

Atase Pendidikan KBRI Kuala Lumpur Ari Purbayanto mengatakan bahwa memfasilitasi pelayanan pendidikan formal untuk anak Indonesia merupakan kewajiban negara di mana pun mereka berada. Indonesia, katanya, telah menyiapkan sekolah-sekolah berasrama di perbatasan sebagai jalan keluar bagi anak-anak perantau untuk kembali ke tanah air Indonesia.

 

Sementara Herman Prayitno, dalam sambutannya, mengatakan bahwa  masih banyak anak Indonesia yang belum terfasilitasi pendidikannya di tanah Malaysia. Ia menyambut baik kehadiran SIJB sebagai salah satu solusi pelayanan pendidikan anak Indonesia di Malaysia.

 

Acara dilanjutkan dengan penampilan paduan suara siswa-siswi SIJB dengan pembacaan puisi oleh Ferdy, salah satu siswa yang terpaksa berpisah dengan orangtuanya demi bersekolah. Puisi yang dibacakan Ferdy membuat haru para hadirin.

 

Saat memberikan sambutan, Mendikbud Anies Baswedan mengatakan, adalah sebuah hal yang berharga, jika ide dan sumber daya dapat bersinergi dengan baik. “Kami mendukung inisiasi masyarakat Indonesia di Johor Bahru melalui Konjen RI Johor Bahru dengan usahanya membidani kelahiran Sekolah Indonesia Johor Bahru,” katanya. Ia akan segera membahas kembali nota kesepahaman terkait pelayanan pendidikan anak Indonesia di Malaysia bersama pihak-pihak terkait.

 

Anies kemudian meninjau gedung SIJB sekaligus meresmikannya dengan penandatanganan prasasti. Ia juga berdialog dengan warga Indonesia di Johor Bahru termasuk siswa, baik reguler SIJB maupun peserta kejar paket. (Rahmadi Diliawan, Guru Sekolah Indonesia Johor Bahru)