Karakter kedua yang ditumbuhkan dalam penyelenggaraan O2SN, kata Mendikbud, adalah jiwa kemandirian. Para peserta diajak untuk dapat mengontrol diri, memiliki daya inisiatif yang tinggi, dan memiliki rasa tanggung jawab diri.

 

 "Seperti atlet bulu tangkis, iya harus memiliki kemandirian untuk berinisiatif selalu berlatih untuk bisa meraih kemenangan," ujarnya. 

 

Karakter ketiga yang ditanamkan dalam olimpiade adalah menumbuhkan jiwa kepemimpinan anak-anak. Dalam penyelenggaraan O2SN, tutur Mendikbud, secara sadar ataupun tidak sadar timbul sikap untuk menjadi pemimpin dan dipimpin. 

 

"Ini satu-satu keberhasilan dari penyelenggaraan olimpiade dengan adanya kerja sama yang baik antarpeserta dengan kemampuan kepemimpinan yang baik," ucapnya. 

 

Mendikbud mengatakan, pesan penting yang ingin disampaikan dalam penyelenggaraan O2SN adalah menyampaikan kepada seluruh putra dan putri Indonesia untuk mengedepankan bahwa Indonesia adalah negeri yang memiliki jiwa sportivitas tinggi. "Jadikan lawan sebagai teman dalam memperkuat dan menjadikan evaluasi dalam setiap kekurangan yang kita miliki. Tumbuhkan semangat persaudaraan di antara peserta," ujarnya. 

 

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia penyelenggara, dan atas kerja sama Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dalam penyelenggaraan O2SN. "Para panitia baik pusat dan daerah telah bekerja keras siang dan malam, dan kita perlu apresiasi. Semoga semangat persaudaraan akan selalu tumbuh antarsesama kita," tuturnya. (Seno Hartono)