Stan Kuliner Indonesia Diserbu Pengunjung di Museumsuferfest 2015 31 Agustus 2015 ← Back
Jakarta, Kemendikbud --- Museumsuferefst 2015 secara resmi dibuka sekitar pukul 5 sore waktu Frankfurt, Jerman, pada 28 Agustus 2015. Namun antusiasme publik Jerman terhadap Indonesia sudah terlihat jauh sebelum pembukaan resmi.
Beberapa jam sebelum pembukaan, panggung Indonesia dan stan-stan Indonesia sudah diserbu pengunjung. Salah satu yang sejak siang sudah ramai dikunjungi adalah stan kuliner Indonesia.
Komite Kuliner, Anak dan Pelajar (KKAP) dari Komite Nasional Indonesia sebagai Tamu Kehormatan Frankfurt Book Fair 2015, menyodorkan dua menu utama kepada publik Jerman di ajang Museumsuferfest 2015 ini yaitu sate dan nasi goreng. Chef Ragil Wibowo dan Chef Solihin, dibantu Agung Permadi, bekerja keras memenuhi permintaan pengunjung yang ingin mencicipi cita rasa kuliner Indonesia. Bahkan para pengunjung yang ingin mencicipi kuliner Indonesia sampai antri karena banyaknya peminat.
Selain diisi oleh Komite Nasional, stan kuliner Indonesia di Museumsuferfest 2015 juga dimeriahkan dengan partisipasi diaspora Indonesia di Jerman. Dibantu oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (BKRI) di Jerman, masyarakat Indonesia di Jerman (baik mahasiswa, pelajar atau umum) dengan caranya sendiri ikut berpartisipasi menyukseskan agenda Indonesia sebagai guest country atau Negara Tamu di Museumsuferfest 2015 ini.
Warga diaspora di Jerman membuat stan berupa warung makan "Sudi Mampir". Selain kuliner utama di stan "Spice It Up" yang menyajikan sate dan nasi goreng, warung "Sudi Mampir" dari diaspora ini juga ikut andil memperkenalkan ragam kuliner khas Indonesia. Para pengunjung Museumsuferfest 2015 mengantre untuk mencicipi cita rasa makanan Indonesia di warung/stan "Sudi Mampir", seperti nasi kuning, lemper, risolles hingga orek tempe.
Selain itu, para mahasiswa Indonesia dengan penuh antusiasme tampil menarikan Poco-poco sembari melakukan parade mempertunjukkan kain tenun Indonesia. Diaspora Indonesia adalah orang atau warga negara Indonesia yang tinggal di negara lain, termasuk penduduk yang menikah dengan orang Indonesia dan siapapun yang mencintai Indonesia, dan bersedia untuk terlibat untuk memperluas jaringan koneksi, melipatgandakan peluang dan meningkatkan kemakmuran bersama untuk Indonesia. (Desliana Maulipaksi/ Sumber: Komite Nasional Indonesia sebagai Tamu Kehormatan Frankfurt Book Fair 2015)
Sumber :
Editor :
Dilihat 561 kali