"Hari ini 30 persen yang dilantik adalah pejabat baru. 10 persen masih kosong, dan 60 persen adalah pejabat lama," ujar Mendikbud saat memberikan sambutan pada upacara pelantikan pejabat di Plasa Insan Berprestasi Kemendikbud, Jakarta, Jumat sore (11/9/2015).

 

Pelantikan pejabat ini, tutur Mendikbud, merupakan salah satu proses regenerasi yang dirancang dengan baik. Kepada pejabat lama yang sudah berkarir dan tidak lagi dilantik untuk menjabat, ia mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas pengabdian yang telah mereka lakukan.

 

Mendikbud juga menjelaskan ada tiga instrumen yang digunakan dalam menyeleksi pejabat eselon III dan IV itu. "Pertama, peer review yang dilakukan rekan-rekan," katanya. Kedua adalah penilaian atasan yang dilakukan secara berjenjang, dan ketiga adalah evidence based, yang dilakukan secara tepat dan akurat dengan proses pengisian form secara daring (dalam jaringan) atau online, dengan algoritma komputer khusus. Kemudian dari tiga instrumen tersebut selanjutnya diintegrasikan melalui Baperjakat (Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan). 

 

Dalam sambutannya, Mendikbud sempat membacakan beberapa esai dari para pejabat saat menjalani asesmen. Salah satunya tentang pengalaman dalam membangun hubungan dengan atasan dan bawahan dalam bekerja. Seseorang menulis, atasan yang menghargai hasil kerja bawahannya dapat memunculkan hubungan kerja yang baik. Ada juga yang menulis cara membangun suasana kerja yang baik dengan kegiatan outbond untuk membentuk teamwork yang solid.

 

Mendikbud juga berpesan kepada para pejabat untuk memanfaatkan sisa waktu di tahun 2015 ini untuk mencapai daya serap sesuai target. "Kemendikbud harus bisa meraih serapan yang tinggi. Targetnya adalah 95 persen serapan untuk 2015," ujarnya. Ia pun mengingatkan mereka untuk bekerja dengan profesionalisme sehingga menghasilkan kualitas output yg lebih baik. 

 

"Selamat bertugas. Selamat menjalankan amanah," ucap Mendikbud menutup sambutannya. (Desliana Maulipaksi)