Malam Penghargaan Kebudayaan Kembali Digelar  04 September 2015  ← Back

Jakarta, Kemendikbud --- Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kembali menggelar malam penghargaan kebudayaan. Di 2015 ini, penghargaan akan diberikan kepada 56 orang dan lembaga yang telah mengembangkan dan melestarikan kebudayaan Indonesia. Puncak acara akan dilangsungkan pada 22 September mendatang, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
 
Direktur Jenderal Kebudayaan Kacung Marijan mengatakan, penghargaan yang akan diberikan adalah tiga kategori tanda kehormatan dan delapan kategori penghargaan perorangan dan lembaga. Ketiga kategori tanda kehormatan ini adalah Bintang Mahaputra, Bintang Budaya Parama Dharma, dan Satyalencana Kebudayaan. Sedangkan delapan kategori lainnya adalah penghargaan kebudayaan kategori pencipta, pelopor, dan pembaru;  pelestari; media; anak dan remaja; kategori maestro; pemerintah daerah; komunitas; dan perorangan asing.
 
Bintang Mahaputra adalah tanda kehormatan tertinggi berbentuk bintang yang diberikan Presiden kepada seseorang, kesatuan, institusi pemerintah, atau organisasi atas darmabakti dan kesetiaan yang luar biasa terhadap bangsa dan negara. Presiden memberikan tanda kehormatan tersebut kepada Franz Magnis Suseno. Dan untuk Bintang Budaya Parama Dharma akan diberikan kepada Goenawan Susatyo Mohammad, Alm. Petrus Josephus Zoetmulder, dan Alm. Wasi Jolodoro (Ki Tjokrowasito).
 
Pada kesempatan itu, apresiasi diberikan juga kepada penerima Satyalancana Kebudayaan yang telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden tahun 2015. Mereka adalah tokoh yang sebagian besar sudah tiada tapi karyanya masih sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat saat ini. Penerima penghargaan ini adalah: 1. Alm. Sauti; 2. Josef Prijotomo; 3. Alm. Hildawati Sidharta; 4. Alm. I Nyoman Tjokot; 5. Alm. M. Junus Melalatoa; 6. Alm. Augustin Sibarani; 7. Alm. Kotot Sukardi; 8. Alm. Suryo Sumanto; dan 9. Alm. Moh. Syafe’i.
 
Untuk delapan kategori penghargaan kebudayaan lain yang juga akan diberikan pada gelar malam penghargaan kebudayaan. Penghargaan yang akan diberikan adalah sertifikat, pin emas, dan uang tunai sebesar Rp50 juta. Dari sepuluh kategori tersebut, empat di antaranya merupakan kategori baru, yaitu kategori pemerintah daerah, media, komunitas, dan perorangan asing.
 
Tema yang diusung dalam perhelatan kali ini adalah “Ritual Kontemporer Meruwat Indonesia”. Kacung berharap, pemberian penghargaan ini bukan sekadar seremonial formal, tapi lebih dari itu semua dapat memberikan inspirasi dan pencerahan. “Sehingga apa yang kita pikirkan, kita rasakan, dan kita lakukan tercurah hanya untuk Indonesia yang lebih baik,” katanya. (Aline Rogeleonick)

Sumber :

 


Penulis :
Editor :
Dilihat 708 kali