Mendikbud Resmikan Pembukaan Solo International Performing Arts 2015 11 September 2015 ← Back
Solo, Kemendikbud --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan, secara resmi membuka Solo International Performing Arts (SIPA) 2015, di Benteng Vastenburg, Solo, Jawa Tengah Kamis malam (10/9/2015). Acara yang ketujuh kalinya sejak 2009 ini digagas pertama kali oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, sewaktu menjabat sebagai Walikota Solo saat itu.
SIPA 2015 ini merupakan sarana untuk membangun kehidupan kota dan menyediakan ruang untuk menampilkan berbagai karya seni yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Sampai hari ini, Solo adalah salah satu kota di Indonesia yang penuh dengan daya cipta, kreasi, dan inovasi dari para budayawan dan senimannya yang terus menciptakan dan mengembangkan beragam karya budaya dan seni.
Mendikbud menyampaikan, apresiasi dan penghargaan yang tinggi atas nama Pemerintah Republik Indonesia kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kota Solo, budayawan dan seniman serta masyarakat Solo, dan seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan SIPA 2015. “Acara SIPA ke-7 ini merupakan testimoni penting akan semakin meningkatnya sambutan dan apresiasi masyarakat luas baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri,” katanya saat memberikan sambutan pada acara Pembukaan Solo International Performing Arts 2015 di Benteng Vastenburg, Solo, Jawa Tengah.
Mendikbud mengungkapkan, berdasarkan pengalaman pelaksanaan SIPA tahun-tahun sebelumnya tidak kurang 10.000 penonton menghadiri acara tersebut setiap malam selama tiga malam penyelenggaraannya. Dia mengatakan, daya cipta, kreasi, dan inovasi seni dan budaya tidak akan berkembang secara baik tanpa adanya apresiasi khususnya oleh masyarakat meskipun dalam sejarahnya seni itu dibangun untuk seni itu sendiri. “Apresiasi masyarakat merupakan energi dan serbuk bagi bergerak dan tumbuh suburnya karya seni,” ujarnya.
Mendikbud menjelaskan, SIPA 2015 yang mengambil tema ‘Live in The Contemporary World’ (pentingnya kehidupan manusia di dunia kontemporer atau kekinian,-) ini akan menyajikan kekuatan dunia kontemporer melalui beragam pagelaran seni berskala internasional seperti seni tari, seni musik, teater, dan sebagainya. Budayawan dan seniman yang tampil, kata dia, tidak hanya dari Surakarta melainkan juga dari berbagai negara seperti Korea Selatan, Singapura, Austria, Australia, Amerika Serikat, Meksiko, Rusia, dan lainnya. “Acara ini memberikan edukasi sekaligus meningkatkan apresiasi bagi masyarakat luas akan kekuatan dunia seni pertunjukan,” tuturnya.
SIPA 2015 ini, lanjut Mendikbud, memungkinkan jalinan yang lebih erat bagi hubungan antar budaya Indonesia dengan negara-negara lain dan juga memungkinkan adanya kerjasama satu sama lain dengan melahirkan karya-karya baru. Selain itu, kata dia, SIPA 2015 bisa mendorong terjadinya konvergensi budaya dan mewujudkan dunia yang lebih harmoni. “Dunia ini akan nampak lebih indah dan damai ketika hubungan antar budaya itu juga memberikan ruang bagi adanya konvergensi budaya, tanpa harus kehilangan identitas budaya masing-masing negara,” ucapnya. (Agi Bahari)
Sumber :
Penulis :
Editor :
Dilihat 644 kali
Editor :
Dilihat 644 kali