Kemendikbud Gelar Rakor Penanggulangan Dampak Bencana Asap  29 Oktober 2015  ← Back

Jakarta, Kemendikbud --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) hari ini, Kamis (29/10/2015) menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan pemerintah daerah yang kena dampak asap terkait penanggulangan dampak bencana asap di bidang pendidikan. Sebelumnya, terkait bencana asap, pada 23 Oktober 2015, Mendikbud juga telah mengeluarkan Surat Edaran tentang Penanganan Pendidikan pada Daerah Terdampak Bencana Asap. Kemudian pada 26 Oktober, Mendikbud Anies Baswedan meninjau langsung ke daerah terdampak bencana asap di Palembang dan Jambi.

Rakor Penanggulangan Dampak Bencana Asap merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Mendikbud Nomor 90623/MPK/LL/2015 tentang Penanganan Pendidikan pada Daerah Terdampak Bencana Asap. Rakor mengundang sembilan gubernur dan 66 bupati/walikota yang diwakili kepala dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota dari sembilan provinsi yang wilayahnya terdampak bencana asap. Provinsi tersebut adalah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara dan Kalimantan Selatan.

Rakor dibagi dalam tiga panel. Panel pertama membahas informasi dan penjelasan tentang kondisi dan langkah penanganan dampak asap di Pulau Sumatera. Empat kepala dinas provinsi akan menjadi narasumbernya, yaitu Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan, dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat.

Panel kedua membahas informasi dan penjelasan tentang kondisi dan langkah penanganan dampak asap di Pulau Kalimantan. Lima  narasumber dalam panel kedua itu adalah Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Utara.

Yang menarik lagi, adalah pembahasan di panel ketiga dan keempat. Panel ketiga membahas informasi tentang efektivitas alat pembersih udara untuk ruang belajar, dan panel keempat membahas sinkronisasi pengadaan alat , misalnya pembersih udara untuk ruang belajar. Dalam panel ketiga, dua profesor dari Institut Teknologi Bandung (ITB), yaitu Prof I Gede Wenten dan Prof Zeily Nurachman akan menjadi narasumber melalui telekonferensi.

Untuk mengefektifkan rakor ini, kepala dinas pendidikan yang hadir membawa data-data terbaru tentang jumlah sekolah yang diliburkan, jumlah hari/jam pelajaran yang sudah diliburkan, dan daftar keperluan mendasar untuk kelancaran proses belajar di ruang kelas atau ruang lainnya. (Desliana Maulipaksi)

 


Sumber :

 


Penulis :
Editor :
Dilihat 634 kali