"Kami (Kemendikbud) sangat memberikan support. Kami berkomitmen, salah satunya dengan memberikan beasiswa baik dalam bentuk pendidikan seperti pelatihan short term maupun long term yang diharapkan meningkatkan kapasitas insan perfilman," ujar Didik saat memberikan sambutan dalam malam puncak AFI 2015 di Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta, (24/10/2015).

 

Ia berharap, melalui film, para insan perfilman Indonesia  dapat ikut melestarikan seni dan budaya Indonesia dengan membuat karya film yang sarat dengan pendidikan karakter. "Sehingga bisa dipakai sebagai bahan pendidikan karakter bagi anak didik kita," katanya.

 

Didik juga mengatakan, komitmen Kemendikbud dalam mendukung dunia perfilman di Indonesia salah satunya diwujudkan dengan membentuk Pusat Pengembangan Perfilman yang berada di bawah koordinasi Sekretariat Jenderal Kemendikbud. "Upaya kami membentuk Pusat Pengembangan Perfilman agar bisa menjadi momentum penting dan jaringan komunikasi antara pemerintah dan insan perfilman Indonesia," tuturnya. 

 

Malam puncak AFI 2015 dihadiri juga oleh Dirjen Kebudayaan Kacung Marijan, Plt Kepala Pusat Pengembangan Perfilman Ari Santoso, jajaran pejabat di lingkungan Kemendikbud lainnya, serta para bintang film, antara lain Roy Marten dan Paramitha Rusady. Sebanyak 17 Piala Dewantara diberikan kepada para pemenang AFI 2015 setelah melalui proses seleksi sejak Agustus 2015. 

 

Didik mengatakan, Kemendikbud akan menyelenggarakan Apresiasi Film Indonesia setiap tahun. Dan diharapkan, penyelenggaraannya akan semakin meriah dari tahun ke tahun. "Siapapun pemenangnya, kami dari Kemendikbud memberikan apresiasi setinggi-tingginya," ucapnya sesaat sebelum pengumuman pemenang AFI 2015. (Desliana Maulipaksi)