Ratusan Siswa Saksikan Film-Film Sains Bersama Mendikbud 14 November 2015 ← Back
Jakarta, Kemendikbud --- Siang itu Jumat (13/11), ratusan siswa telah memadati Plaza Insan Berprestasi, Gedung A Kemendikbud Senayan Jakarta. Mereka terdiri dari siswa-siswi pendidikan anak usia dini (PAUD), sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), hingga siswa SMA. Siswa-siswi PAUD tampak ditemani orang tua mereka. Siang itu mereka memadati ruangan itu untuk menyaksikan film-film sains yang akan diputar dalam rangka The Science Film Festival 2015. Sebuah layar besar telah disiapkan di ruang tersebut, dan dilengkapi sistem tata suara yang mendekati standar bioskop.
Sebelum film-film diputar, Duta Besar Jerman untuk Indonesia Georg Witschel naik ke panggung memberikan sambutan. Georg Witschel menyampaikan sambutannya dalam Bahasa Indonesia. "Kami bangga bahwa tahun ini Science Film Festival dibuka di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," kata Dubes Jerman. Georg Witschel berharap para siswa menikmati film-film yang diputar sekaligus mengambil ilmu yang dikandung film-film tersebut.
Mendikbud Anies Baswedan selaku tuan rumah acara pembukaan tersebut, merasa terhormat bahwa Science Film Festival 2015 di Indonesia dibuka di kantornya. Menteri Anies mengatakan bahwa sains yang dikemas dengan seni atau kreativitas akan menghasilkan konten yang kuat. "Kita harus belajar dari film-film yang nanti diputar, bagaimana sains dibingkai dengan seni sehingga belajar sains menjadi menarik," ujar mantan rektor Universitas Paramadina tersebut. Mendikbud berharap para guru mengembangkan kreativitasnya dalam menyajikan pelajaran sains di sekolah.
Setelah acara pembukaan yang ditandai dengan pemukulan gong, diputar film dari Jerman berjudul "The Show with the Mouse - Glass Engraving". Film tersebut telah dialihbahasakan ke Bahasa Indonesia. Film tersebut dimulai dengan sebuah pertanyaan oleh Johannes, bagaimana sebuah Katedral Cologne bisa diukir dalam sebuah blok kaca. Kemudian Johannes memperoleh jawabannya di Dresden, di sebuah perusahaan gravir kaca. Selanjutnya digambarkan bagaimana sebuah boneka tikus milik Johannes dipindahkan ke sebuah blok kaca.
Setelah film yang bertema optik dan cahaya tersebut, diputar sebuah film Indonesia tentang sampah plastik yang akan menjadi polutan di lautan. Film tentang sampah plastik ini adalah film dengan judul "I got it! Sampah Plastik di Samudera". Film ini bercerita tentang Dodok, anak Bali yang tiap hari menyisir desa dan sekolahnya untuk mengumpulkan sampah plastik. Sampah plastik yang dikumpulkannya akan ditukar sejumlah uang di bank sampah di desanya. Dodok ingin membantu agar desanya bebas dari sampah plastik. Di film tersebut digambarkan bagaimana akibat jika sampah-sampah plastik memenuhi laut, berbagai dampak seperti kematian ikan dan terumbu karang akan terjadi.
Para siswa tampak gembira menyaksiskan film-film yang diputar. Beberapa siswa menyempatkan diri berfoto dengan Duta Besar Jerman dan Mendikbud. Dalam acara pembukaan tersebut, panitia juga menggelar aneka kuis dan permainan untuk menambah semarak suasana. Sekitar pukul 17.00, film terakhir selesai diputar, dan para siswa meninggalkan ruangan dengan tertib. (Nur Widiyanto)
Sumber :
Penulis :
Editor :
Dilihat 871 kali
Editor :
Dilihat 871 kali