Indonesia Kembali Raih Penghargaan dari UNESCO Bidang Pendidikan  06 November 2015  ← Back

Jakarta, 06 Nopember 2015 --- Usai meraih penghargaan King Sejong Literacy Price tahun 2012, Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Ditjen PAUD dan Dikmas), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berhasil meraih penghargaan The UNESCO-Japan Prize for Education for Sustainable Development tahun 2015, pada hari Kamis (05/11), di Paris, Perancis.

Disaksikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan, Direktur Jenderal PAUD dan Dikmas Harris Iskandar, dan Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) Arief Rachman, Kepala Pusat Pengembangan Anak Usia Dini, Pendidikan Nonformal dan Informal (PPPAUDNI) Regional I Jayagiri Bandung Djajeng Baskoro selaku penanggung jawab penulisan naskah menerima penghargaan tersebut.

Keberhasilan Indonesia meraih penghargaan tersebut atas dasar keunggulan konsep pendidikan nonformal dan informal yang dibuat oleh Pusat PPAUDNI Regional I Jayagiri Bandung, sebagai unit pelaksana teknis Ditjen PAUD dan Dikmas, yang menampilkan naskah program unggulan Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan dengan judul Eco-Friendly Entrepreneurship for Youth and Adults, atau program kewirausahaan bagi pemuda dan dewasa di pedesaan usia antara 18 s.d. 45 tahun.

Djajeng menjelaskan, program yang dirancang ini bertujuan untuk menciptakan wirausahawan baru berbasis keunggulan dan daya saing lokal untuk meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat. Selain itu juga program ini pun diupayakan untuk melestarikan budaya lokal, serta mempertahankan konservasi lingkungan.

Metode yang diterapkan dalam program ini, kata Djajeng, menggambarkan kondisi kehidupan nyata melalui titik masukan (entry point) kewirausahaan dengan berbagai keterampilan vokasional, seperti kerajinan tangan wayang dan ukiran, budidaya ikan air tawar, pertanian sayuran organik, dan vokasi lainnya yang menggunakan bahan-bahan limbah dan daur ulang sebagai bahan baku. “Program ini juga menerapak strategi kooperatif dan kompetitif yang mampu menstimulasi semangat kerja sama dan peduli dalam kelompok. Namun, dalam saat yang bersamaan memperkenalkan mereka kedalam kompetisi yang sehat dengan kelompok lainnya,” jelas Djajeng.

“Program ini merupakan pendekatan inovatif bagi pengembangan keterampilan kewirausahaan dan pemenuhan kebutuhan ekonomi lokal, interaksi sosial, dan pemanfaatan sumber daya berdasarkan prinsip-prinsip pedagogi dan berkelanjutan,” tutur Djajeng.

Djajeng menambahkan, pendekatan tersebut bermuara pada munculnya ekonomi lokal yang mencukupi, interaksi masyarakat yang kohesif dengan mempertahankan budaya lokal dan menjamin pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan melalui praktek nyata. Dengan begitu dalam tindak lanjut usai menerima penghargaan ini adalah merubah pola pikir dan mental, serta perilaku seluruh komponen bangsa yang ditempuh melalui penyelenggaraan pendidikan yang lebih komprehensif yang mengintegrasikan kemampuan intelektual, moral spiritual, dan vokasional berwawasan lingkungan.

“Ini menjadi kebanggaan bagi Bangsa Indonesia melalui seleksi yang sangat ketat dengan konsep-konsep yang disampaikan, akhirnya Indonesia terpilih dan menerima penghargaan yang dari UNESCO. Turut dua negara lainnya yang terima penghargaan yakni SERES Guantemala-Elsavador dan RootAbility dari Jerman,” kata Djajeng.

 

Kilas UNESCO-Japan Prize for Education for Sustainable Development     

UNESCO-Japan Prize for Education for Sustainable Development dibentuk oleh Dewan Eksekutif UNESCO pada sesi ke-195 dalam kerangka kerja GAP untuk Pembangunan Berkelanjutan dan secara resmi diumumkan pada Konferensi Dunia UNESCO pada ESD (10-12 November 2014, Aichi-Nagoya, Jepang). Untuk pertamakalinya pada tahun ini didanai oleh Pemerintah Jepang memberikan hadiah sebesar USD 50.000 kepada tiga negara pemenang, yaitu Indonesia, Elsavador, dan Jerman.

Penghargaan UNESCO-Japan Prize diberikan untuk menghormati upaya luar biasa dari individu, lembaga dan organisasi yang terlibat dalam bidang pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan. Penghargaan ini merupakan langkah baru ke depan dalam rangka Program Aksi Global Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan, karena pembangunan berkelanjutan memerlukan cara baru untuk melihat dunia, cara berpikir, cara-cara baru bertindak.

 


Sumber :

 


Penulis :
Editor :
Dilihat 1088 kali