Mendikbud Apresiasi Sekolah Berintegritas Ujian Nasional  21 Desember 2015  ← Back

Jakarta, Kemendikbud --- Sekolah sebagai garda terdepan dan institusi penting dalam pembentukan karakter berperan membentuk kejujuran dan kepribadian bangsa yang berpendidikan. Sebagai bentuk apresiasi pemerintah terhadap sekolah-sekolah yang menegakan kejujuran dan integritas khususnya pada pelaksanaan ujian nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) menyelenggarakan kegiatan Silaturahmi Presiden RI dengan Kepala Sekolah Penerima Anugerah Integritas Ujian Nasional.

“Kita biasanya berkumpul karena prestasi-prestasi akademik, biasanya kita berkumpul untukmenunjukkan bagaimana angka-angka tinggi itu bisa dicapai. Sekarang kita ubah, kita justru ingin mengirimkan pesan kepada masyarakat bahwa negeri ini harus melakukan perubahan cara pandang, negeri ini harus lakukan istilah presiden yaitu revolusi mental. Oleh karena itu, sekolah yang mendapatkan penghargaan dari Presiden adalah sekolah-sekolah yang memiliki integritas tinggi, bukan sekolah yang memiliki nilai tinggi”, ujar Mendikbud dalam sambutannya di Golden Boutique Hotel, Kemayoran, Jakarta, Senin (21/12/2015).

Mendikbud menegaskan bahwa sekolah-sekolah harus dapat mengembalikan harkat dan martabat bangsa melalui generasi muda untuk menjadi bangsa yang berintegritas. “Negeri ini adalah negeri dimana orang-orang yang membawa integritas, bisa berjalan dan bisa menularkan prinsip-prinsipnya pada lingkungannya”, tutur Mendikbud.

Oleh karena itu, Kemendikbud berencana akan merubah konsep Ujian Nasional tahun 2016 yaitu dengan ditambahkannya nilai indeks integritas dengan tujuan agar terbentuknya karakter generasi masa depan yang jujur. “Mulai sekarang, kita akan umumkan nilai indeks integritas kejujuran, untuk mendorong sekolah berintegritas sebagai suplier generasi muda”, tutur Mendikbud.

Dengan demikian, Mendikbud berharap agar para sarjana dan masyarakat dapat melihat kembali bahwa tuntutan untuk meningkatkan integritas bukan dari pemerintah saja, melainkan dari seluruh komponen masyarakat. “Kita ingin menyampikan pesan kepada Indonesia, bahwa sekolah adalahaktor utamanya, pemerintah sebagai penyedia panggung, karena yang senyatanya yangmenjalankan ujian dengan integritas adalah Bapak-bapak dan Ibu-ibu kepala sekolah”, tutur Mendikbud.

Mendikbud mengatakan, kepala sekolah harus menunjukkan kepada masyarakat, bahwa sekolah-sekolah kita adalah sekolah-sekolah yang punya semangat sebagai zona bebas korupsi sebagai zona berintegritas, harus belajar membedakan mana milik saya dan mana bukan milik saya. “Tugas sekolah adalah memangkas suplai koruptor, supaya masa depan tak ada lagi koruptor yang disuplai dari sekolah kita”, ujarnya.  

Penerima anugerah integritas ujian nasional berjumlah 503 sekolah yang terdiri dari 217 SMP, 1 MTs, 148 SMA, 2 MA dan 135 SMK yang berasal dari 123 Kabupaten/Kota di 24 Provinsi. Pemilihan 503 sekolah ini merupakan hasil analisis penyelenggaraan UN periode 2010-2015 yang dikelola oleh Pusat Penilaian Pendidikan  Balitbang. (Dennis Sugianto)

 


Sumber :

 


Penulis :
Editor :
Dilihat 1409 kali