Mendikbud Titipkan Amanat Tentang Bahasa dan Pembangunan Karakter Pada Pejabat Baru 31 Desember 2015 ← Back
Jakarta, Kemendikbud --- Di penghujung tahun ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan, melantik beberapa pejabat eselon I dan seorang pejabat eselon II di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Mereka adalah Hilmar Farid sebagai Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Dadang Sunendar sebagai Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, dan Arie Budhiman sebagai Stad Ahli Mendikbud bidang Pembangunan Karakter serta Maman Wijaya sebagai Kepala Pusat Pengembangan Perfilman Kemendikbud.
“Ini hasil seleksi terbuka, ini adalah hasil untuk pendidikan dan kebudayaan Indonesia di masa depan. Kita semua sedang membuat Indonesia lebih baik jadi yang kita lakukan bukan sekadar job description (deskripsi pekerjaan,-),” ujar Mendikbud saat memberikan sambutan pada acara Pelantikan Pejabat Eselon I dan II di Lingkungan Kemendikbud di kantor Kemendikbud, Jakarta, Kamis (31/12/2015).
Mendikbud menyampaikan, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud mempunyai tanggung jawab besar untuk menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa dunia dan membuat anak-anak Indonesia mencintai Bahasa Indonesia. Salah satu tonggak janji Presiden Joko Widodo, kata dia, adalah revolusi mental dan diharapkan Staf Ahli Mendikbud bidang Pembangunan Karakter yang telah dilantik ini dapat membawa hal baru bagi revolusi mental melalui pengalaman-pengalamannya. “Setiap karya adalah potret diri dari pembuatnya maka tandai dengan karya-karya yang cemerlang bagi kemajuan pendidikan dan kebudayaan Indonesia,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, Dadang Sunendar mengatakan, amanat untuk menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa dunia merupakan harapan masyarakat Indonesia. Namun, kata dia, tetap melestarikan bahasa daerah di berbagai wilayah Indonesia yang sangat beragam dan mengembangkan bahasa asing untuk memperkaya kedua bahasa itu. “Kami akan langsung berkoordinasi siang ini dengan seluruh unsur terkait untuk menyiapkan program kerja di 2016 mendatang,” kata pria kelahiran Tasikmalaya itu.
Berbeda dengan tanggapan Staf Ahli Mendikbud bidang Pembangunan Karakter, Arie Budhiman mengatakan, dalam dunia pendidikan dan kebudayaan yang paling utama disamping kecerdasan, pengetahuan, dan yang lainnya adalah karakter. Dia mengatakan, ke depan akan membantu dan memberikan dukungan pada program Presiden Joko Widodo yaitu Gerakan Revolusi Mental melalui konsep, strategi, dan operasionalisasi yang matang bagi seluruh ekosistem pendidikan dan kebudayaan. “Perlu dibangun nilai-nilai luhur budaya bangsa menjadi living culture (budaya hidup sehari-hari,-) yang tentu diwarnai oleh karakter-karakter positif dari bangsa Indonesia itu sendiri seperti kejujuran, gotong royong, dudi pekerti, dan seterusnya,” ucap pria kelahiran Jakarta itu.
“Ini hasil seleksi terbuka, ini adalah hasil untuk pendidikan dan kebudayaan Indonesia di masa depan. Kita semua sedang membuat Indonesia lebih baik jadi yang kita lakukan bukan sekadar job description (deskripsi pekerjaan,-),” ujar Mendikbud saat memberikan sambutan pada acara Pelantikan Pejabat Eselon I dan II di Lingkungan Kemendikbud di kantor Kemendikbud, Jakarta, Kamis (31/12/2015).
Mendikbud menyampaikan, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud mempunyai tanggung jawab besar untuk menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa dunia dan membuat anak-anak Indonesia mencintai Bahasa Indonesia. Salah satu tonggak janji Presiden Joko Widodo, kata dia, adalah revolusi mental dan diharapkan Staf Ahli Mendikbud bidang Pembangunan Karakter yang telah dilantik ini dapat membawa hal baru bagi revolusi mental melalui pengalaman-pengalamannya. “Setiap karya adalah potret diri dari pembuatnya maka tandai dengan karya-karya yang cemerlang bagi kemajuan pendidikan dan kebudayaan Indonesia,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, Dadang Sunendar mengatakan, amanat untuk menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa dunia merupakan harapan masyarakat Indonesia. Namun, kata dia, tetap melestarikan bahasa daerah di berbagai wilayah Indonesia yang sangat beragam dan mengembangkan bahasa asing untuk memperkaya kedua bahasa itu. “Kami akan langsung berkoordinasi siang ini dengan seluruh unsur terkait untuk menyiapkan program kerja di 2016 mendatang,” kata pria kelahiran Tasikmalaya itu.
Berbeda dengan tanggapan Staf Ahli Mendikbud bidang Pembangunan Karakter, Arie Budhiman mengatakan, dalam dunia pendidikan dan kebudayaan yang paling utama disamping kecerdasan, pengetahuan, dan yang lainnya adalah karakter. Dia mengatakan, ke depan akan membantu dan memberikan dukungan pada program Presiden Joko Widodo yaitu Gerakan Revolusi Mental melalui konsep, strategi, dan operasionalisasi yang matang bagi seluruh ekosistem pendidikan dan kebudayaan. “Perlu dibangun nilai-nilai luhur budaya bangsa menjadi living culture (budaya hidup sehari-hari,-) yang tentu diwarnai oleh karakter-karakter positif dari bangsa Indonesia itu sendiri seperti kejujuran, gotong royong, dudi pekerti, dan seterusnya,” ucap pria kelahiran Jakarta itu.
Sumber :
Penulis : Agi Bahari
Editor :
Dilihat 1439 kali
Editor :
Dilihat 1439 kali