Badan Bahasa Kemendikbud Seleksi Pengajar Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA)  14 Januari 2016  ← Back

Sentul, Kemendikbud --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK), Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, menggelar seleksi pengajar Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA). Perekrutan tenaga pengajar BIPA dilakukan dengan melibatkan tim PPSDK Badan Bahasa Kemendikbud dan afiliasi, yaitu Asosiasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA) dan organisasi/lembaga lainnya.

APPBIPA dilibatkan dalam kegiatan perekrutan, pembekalan, dan pengembangan standardisasi guru, silabus, dan bahan ajar BIPA. Kegiatan perekrutan dilakukan berdasarkan SOP kegiatan yang telah disusun oleh tim dari Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan. Seleksi pengajar BIPA tersebut berlangsung pada Rabu, (13/1/2016), di Gedung A Pusat Layanan Bahasa, Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Penilaian akan dilakukan oleh panitia bersama pewawancara dengan ambang batas minimal kelulusan sebesar 70. Pewawancara akan memberikan catatan tentang kemampuan peserta dan kemungkinan penempatannya di luar negeri. Pengajar yang lulus seleksi akan diumumkan melalui pos-el masing-masing dan dihubungi melalui telepon untuk mengikuti kegiatan berikutnya, yaitu pembekalan sebelum keberangkatan dan pengajuan administrasi.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud menyadari bahwa pengajaran BIPA mempunyai peran yang amat penting dan strategis dalam memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat internasional. Di samping merupakan media untuk menyebarluaskan bahasa Indonesia, pengajaran BIPA  juga merupakan media untuk menyampaikan berbagai informasi tentang Indonesia, termasuk memperkenalkan masyarakat dan budaya Indonesia. Dengan demikian, orang asing yang mempelajari bahasa Indonesia akan semakin memahami masyarakat dan budaya Indonesia secara lebih komprehensif. Pemahaman itu pada gilirannya dapat meningkatkan rasa saling pengertian dan saling menghargai sehingga makin meningkatkan pula persahabatan dan kerja sama antarbangsa.

Sejalan dengan hal tersebut, dengan makin meningkatnya persahabatan dan kerja sama antarbangsa, pengajaran BIPA dapat pula berperan sebagai penunjang keberhasilan diplomasi budaya Indonesia di dunia internasional. Oleh karena itu, pengajaran BIPA sebenarnya layak dipandang sebagai bagian dari strategi diplomasi kebudayaan. Strategi diplomasi budaya melalui pengajaran bahasa kepada penutur asing seperti itu sebenarnya juga telah diterapkan pula oleh beberapa negara lain, seperti Prancis, Inggris, Jerman, dan Jepang. (Desliana Maulipaksi/Sumber: badanbahasa.kemdikbud.go.id)

Sumber : badanbahasa.kemdikbud.go.id

 


Penulis : Desliana Maulipaksi
Editor :
Dilihat 4372 kali