Bioskop Keliling Putar Film Nasionalisme di Rembuk Nasional 23 Februari 2016 ← Back
Bojongsari Depok, Kemendikbud --- Film bertema nasionalisme menarik perhatian peserta Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2016 pada hari kedua penyelenggaraan RNPK 2016, Senin malam, (22/2/2016). Film yang diputar berjudul "Tanah Surga, Katanya...". Pemutaran film dilakukan dengan menggunakan fasilitas Bioskop Keliling Kemendikbud di salah satu lapangan di Pusdiklat Pegawai Kemendikbud, Bojongsari, Depok, Jawa Barat.
Film berjudul "Tanah Surga, Katanya..." yang disutradarai oleh Herwin Novianto menceritakan tentang sebuah sekolah di sebuah desa terpencil di perbatasan Indonesia – Malaysia, tepatnya di Pulau Kalimantan. Di desa tersebut terdapat satu-satunya sekolah yang digunakan untuk belajar anak-anak usia SD.
Bentuk sekolahnya hanya satu ruangan dengan dinding triplek. Sekolah tersebut hanya mempunyai dua kelas dan antarkelas hanya disekat oleh papan. Hanya ada satu guru di sekolah tersebut yang mengajar sekolah dasar kelas 3 dan 4 secara bersamaan. Setiap pulang sekolah, anak-anak sangat suka dan selalu mendengarkan lagu berjudul "Kolam Susu".
Salah satu petugas pemutaran film Bioskop Keliling, Sukamto mengatakan, ini adalah pertama kalinya Bioskop Keliling hadir di Pusdiklat Pegawai Kemendikbud. Sebelumnya ia pernah bertugas menggelar Bioskop Keliling di Sukabumi, Lembang, Banten dan Semarang.
Pemutaran film melalui Bioskop Keliling ini juga membuat peserta RNPK 2016 yang hadir menjadi terkesima. Kepala Bagian Dinas Pendidikan kabupaten Poso, Frengky O Tampiro berharap Bioskop Keliling ini bisa tampil di Poso. "Saya membayangkan anak anak di Poso menonton di lapangan bersama orang tuanya, mereka akan terhibur dan akan menambah semangat hidup dalam bekerja dan belajar karena banyak penduduk disana siswanya merindukan film indonesia," kata Frengky.
Banyak film Indonesia yang mengangkat tema nasionalisme dan pendidikan karakter. Menurut Frengky, selain membangkitkan semangat, masyarakat juga akan terhibur.
"Listrik di daerah Poso belum maksimal, ada desa dengan tidak ada lampu karena tidak ada listrik sehingga masyarakat di sana butuh hiburan seperti Bioskop Keliling ini sekaligus menyosialisasikan film-film Indonesia," ujar Frengky, yang mengaku sudah mengirim proposal ke Direktorat Jenderal Kebudayaan untuk meminta Bioskop Keliling dapat hadir di Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Ia mengatakan, pesan pendidikan yang dapat di peroleh dari film "Tanah Surga, Katanya..." mirip dengan yang dialaminya, yaitu tentang para siswa di daerah yang dengan semangat tetap menuntut ilmu walaupun dengan keadaan sekolah yang memprihatinkan dan tanpa media yang canggih seperti sekolah di daerah maju. (Anandes Langguana)
Film berjudul "Tanah Surga, Katanya..." yang disutradarai oleh Herwin Novianto menceritakan tentang sebuah sekolah di sebuah desa terpencil di perbatasan Indonesia – Malaysia, tepatnya di Pulau Kalimantan. Di desa tersebut terdapat satu-satunya sekolah yang digunakan untuk belajar anak-anak usia SD.
Bentuk sekolahnya hanya satu ruangan dengan dinding triplek. Sekolah tersebut hanya mempunyai dua kelas dan antarkelas hanya disekat oleh papan. Hanya ada satu guru di sekolah tersebut yang mengajar sekolah dasar kelas 3 dan 4 secara bersamaan. Setiap pulang sekolah, anak-anak sangat suka dan selalu mendengarkan lagu berjudul "Kolam Susu".
Salah satu petugas pemutaran film Bioskop Keliling, Sukamto mengatakan, ini adalah pertama kalinya Bioskop Keliling hadir di Pusdiklat Pegawai Kemendikbud. Sebelumnya ia pernah bertugas menggelar Bioskop Keliling di Sukabumi, Lembang, Banten dan Semarang.
Pemutaran film melalui Bioskop Keliling ini juga membuat peserta RNPK 2016 yang hadir menjadi terkesima. Kepala Bagian Dinas Pendidikan kabupaten Poso, Frengky O Tampiro berharap Bioskop Keliling ini bisa tampil di Poso. "Saya membayangkan anak anak di Poso menonton di lapangan bersama orang tuanya, mereka akan terhibur dan akan menambah semangat hidup dalam bekerja dan belajar karena banyak penduduk disana siswanya merindukan film indonesia," kata Frengky.
Banyak film Indonesia yang mengangkat tema nasionalisme dan pendidikan karakter. Menurut Frengky, selain membangkitkan semangat, masyarakat juga akan terhibur.
"Listrik di daerah Poso belum maksimal, ada desa dengan tidak ada lampu karena tidak ada listrik sehingga masyarakat di sana butuh hiburan seperti Bioskop Keliling ini sekaligus menyosialisasikan film-film Indonesia," ujar Frengky, yang mengaku sudah mengirim proposal ke Direktorat Jenderal Kebudayaan untuk meminta Bioskop Keliling dapat hadir di Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Ia mengatakan, pesan pendidikan yang dapat di peroleh dari film "Tanah Surga, Katanya..." mirip dengan yang dialaminya, yaitu tentang para siswa di daerah yang dengan semangat tetap menuntut ilmu walaupun dengan keadaan sekolah yang memprihatinkan dan tanpa media yang canggih seperti sekolah di daerah maju. (Anandes Langguana)
Sumber :
Penulis : Desliana Maulipaksi
Editor :
Dilihat 1464 kali
Editor :
Dilihat 1464 kali