Dubes Australia Apresiasi Konsep Neraca Pendidikan Daerah 26 Februari 2016 ← Back
Mendikbud mengatakan, dalam kerangka strategis Kemendikbud, yang menjadi tujuan utama adalah terbentuknya ekosistem pendidikan yang aktif, di mana para pelaku pendidikannya saling berinteraksi. Hal itu bisa dilakukan salah satunya melalui Neraca Pendidikan Daerah dengan melibatkan publik atau masyarakat untuk ikut mengawasi anggaran pendidikan yang digunakan di daerah.
“Sangat menarik. Ini (NPD) merupakan ide yang sangat bagus,” tutur Dubes Australia, Paul Grigson, di kantor Kemendikbud, Jakarta, (26/2/2016).
Neraca Pendidikan Daerah adalah gambaran mutakhir kondisi pendidikan di suatu daerah dengan melihat besaran anggaran pendidikan di daerah dengan kondisi ketercapaian pendidikan di daerah tersebut. “Kami ingin melakukan pelibatan publik dan menjadikan pendidikan sebagai suatu gerakan bersama,” ujar Mendikbud.
Ia menuturkan, pelibatan publik tersebut diharapkan bisa tercapai hingga tahap kobalorasi. Tingkatan pelibatan publik itu sendiri terdiri dari empat tahap, yaitu sosialisasi, konsultasi, kerja sama, dan kolaborasi.
Selain memberikan penjelasan tentang Neraca Pendidikan Daerah, dalam pertemuan tersebut Mendikbud juga sempat memaparkan sekilas tentang Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) yang berlangsung pada 21-23 Februari lalu. Tidak lupa ia juga mengenalkan dua platform layanan baru Kemendikbud yang lain, yaitu aplikasi Sekolah Kita dan Jendela Pendidikan dan Kebudayaan. Pertemuan dengan Dubes Australia itu juga dihadiri Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Hamid Muhammad, dan Kepala Badan Penelitian dan Pembangunan Totok Suprayitno.
Sumber :
Penulis : Desliana Maulipaksi
Editor :
Dilihat 2071 kali
Editor :
Dilihat 2071 kali