Integritas Ujian Nasional Jadi Sorotan dalam Arahan Menko PMK 21 Februari 2016 ← Back
Bojongsari Depok, Kemendikbud --- Penyelenggaraan ujian nasional (UN) yang berintegritas menjadi salah satu arahan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani dalam Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2016. Menko PMK yang diwakili oleh Deputi Menko PMK Bidang Pendidikan, Agama, Pendidikan Tinggi dan Ristek, Agus Sartono mengatakan, ujian yang berintegritas merupakan salah satu perwujudan dari Gerakan Nasional Revolusi Mental yang harus menjadi komitmen bersama.
"Kita harus mewujudkan suasana ujian yang berintegritas. Tidak melanggar norma dan etika dalam hal kejujuran," kata Agus saat membacakan arahan Menko PMK Puan Maharani yang berhalangan hadir dalam acara pembukaan RNPK 2016 di Bojongsari Depok, Minggu malam (21/2/2016). Ia juga meminta ada suasana dalam ujian nasional tidak membuat siswa merasa takut dalam menghadapi ujian.
Dalam sambutannya, Agus mengatakan, ujian nasional yang berintegritas merupakan salah satu perwujudan dari revolusi mental untuk mengubah cara pandang, sikap, dan perilaku individu untuk menjadi bangsa yang satu, berdaulat, adil dan makmur. Ia juga menuturkan, Gerakan Nasional Revolusi Mental harus dimulai dari anak usia dini hingga tingkat lembaga negara. "Integritas, kerja keras, dan gotong-royong harus diimplementasikan," katanya.
Selain menyoroti integritas dalam ujian nasional, Agus yang mewakili Menko PMK juga sempat membahas sekilas tentang guru. Ia mengatakan, salah satu elemen penting dalam ekosistem pendidikan dan kebudayaan adalah guru. "Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa menghadapi tantangan yang berat," katanya. Karena itu pemerintah akan terus melakukan upaya peningkatan jumlah guru dan kompetensi guru.
"Kita harus mewujudkan suasana ujian yang berintegritas. Tidak melanggar norma dan etika dalam hal kejujuran," kata Agus saat membacakan arahan Menko PMK Puan Maharani yang berhalangan hadir dalam acara pembukaan RNPK 2016 di Bojongsari Depok, Minggu malam (21/2/2016). Ia juga meminta ada suasana dalam ujian nasional tidak membuat siswa merasa takut dalam menghadapi ujian.
Dalam sambutannya, Agus mengatakan, ujian nasional yang berintegritas merupakan salah satu perwujudan dari revolusi mental untuk mengubah cara pandang, sikap, dan perilaku individu untuk menjadi bangsa yang satu, berdaulat, adil dan makmur. Ia juga menuturkan, Gerakan Nasional Revolusi Mental harus dimulai dari anak usia dini hingga tingkat lembaga negara. "Integritas, kerja keras, dan gotong-royong harus diimplementasikan," katanya.
Selain menyoroti integritas dalam ujian nasional, Agus yang mewakili Menko PMK juga sempat membahas sekilas tentang guru. Ia mengatakan, salah satu elemen penting dalam ekosistem pendidikan dan kebudayaan adalah guru. "Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa menghadapi tantangan yang berat," katanya. Karena itu pemerintah akan terus melakukan upaya peningkatan jumlah guru dan kompetensi guru.
Sumber :
Penulis : Desliana Maulipaksi
Editor :
Dilihat 881 kali
Editor :
Dilihat 881 kali