Mendikbud Ajak Sekolah Berbasis Islam Bersama-sama Tingkatkan Kualitas Pendidikan  15 Februari 2016  ← Back

Jakarta, Kemendikbud --- Pelibatan publik menjadi salah satu kerangka strategi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam membangun bidang pendidikan dan kebudayaan. Karena itulah Kemendikbud aktif melibatkan masyarakat untuk berperan serta dalam program pendidikan, salah satunya mengajak pengelola pendidikan berbasis Islam untuk bersama-sama pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan.

Sekolah-sekolah berbasis Islam sebenarnya berada di bawah wewenang Kementerian Agama. Namun untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia secara umum, Kemendikbud juga mengajak para pengelola sekolah berbasis Islam bersama-sama menghadirkan sekolah bermutu baik untuk generasi bangsa.

Sekretaris Jendera; Kemendikbud, Didik Suhardi mengatakan, sekolah berbasis Islam sudah ada jauh sebelum negara Republik Indonesia terbentuk. Secara kuantitas, ia mengatakan, pertumbuhannya luar biasa. “Namun ada hal yang perlu disepakati bersama, bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan berbasis Islam sehingga kualitas belajar-mengajar dan lulusannya semakin meningkat,” ujar Didik saat memberikan laporan dalam acara Silaturahim dengan Pengelola Pendidikan Berbasis Islam di Gedung Ki Hadjar Dewantara Kemendikbud, Jakarta, Jumat (12/2/2016).

Sementara dalam sambutannya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan, Kemendikbud tidak membeda-bedakan antara sekolah negeri dengan sekolah swasta, karena keduanya sama-sama bertujuan mendidik anak-anak Indonesia untuk masa depan yang lebih baik. “Visinya adalah kita ingin agar perguruan-perguruan yang berbasis Islam menjadi perguruan yang menyiapkan anak-anak kita bukan untuk masa depan, tetapi untuk menang di masa depan,” katanya.

Dalam sekolah berbasis Islam, ujar Mendikbud, setidaknya ada tiga hal yang menjadi fokus utama dalam mendidik anak-anak, yaitu akidah, syariah, dan akhlak. Ia mengatakan, dalam akhlak, berarti ada pembiasaan, karakter, dan disiplin. Hal inilah yang berhubungan dengan indeks integritas ujian nasional (IIUN) yang menjadi salah satu program Kemendikbud dalam penyelenggaraan ujian nasional (UN).

“Kita ingin menyiapkan anak-anak kita untuk menang. Akidah, syariah, dan akhlak, serta 4C yang harus menjadi kemampuan anak-anak dalam pembelajaran abad 21, yaitu Creativity, Critical Thinking, Communication, dan Collaboration,” tutur Mendikbud. Ia juga mengajak pengelola pendidikan berbasis Islam untuk membuat sekolah yang menyenangkan  dengan kehadiran guru yang berkompeten dan berkualitas. “Kemendikbud mengajak melakukan ini bersama-sama,” ujarnya. (Desliana Maulipaksi)

Sumber :

 


Penulis : Desliana Maulipaksi
Editor :
Dilihat 1940 kali