Pelibatan Publik Tidak Hanya di Level Manajemen Tapi Hingga Level Aktivitas 22 Februari 2016 ← Back
Bojongsari Depok, Kemendikbud --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan, konsep pelibatan publik dalam bidang pendidikan dan kebudayaan tidak hanya dilakukan di level manajemen, tetapi juga harus dilakukan pada level aktivitas. Salah satu tantangan pelibatan publik pada level aktivitas itu ada di sekolah.
"Kita ingin melibatkan orang tua dan pegiat pendidikan dalam aktivitas pendidikan langsung bukan di manajemennya saja. Misalnya orang tua dengan wali kelas, orang tua dengan aktivitas di sekolah. Karena
selama ini yang terjadi hanya ada perwakilan orang tua dalam manajemen (komite sekolah)," ujar Mendikbud saat jumpa pers Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2016 di Bojongsari Depok, Jawa Barat, (21/2/2016).
Ia mengatakan, konsep pelibatan publik pada intinya adalah memberikan ruang kepada masyarakat untuk terlibat, mulai dari hal ide, perencanaan, hingga kegiatan. Selain itu pemerintah (Kemendikbud) juga harus melibatkan masyarakat dan para pelaku pendidikan untuk ikut menggerakkan masyarakat dan lingkungan sekitarnya untuk peduli pendidikan.
"Tidak hanya dalam konteks kebijakan, tapi juga membangun ekosistem lebih luas.
Kita harus bisa menggaungkan supaya lebih banyak yang terlibat," tutur Mendikbud.
Ia juga menjawab pertanyaan wartawan tentang pelibatan orang tua dalam penguatan pendidikan keluarga, terutama dalam menghadapi isu-isu yang berkembang di masyarakat. Mendikbud mengatakan, yang harus menjadi fokus adalah bagaimana mendidik anak dengan baik.
"Jadi bukan berbicara tentang isu-isunya. Misalnya berbicara tentang narkoba, kekerasan, dan lain-lain. Karena nanti yang keluar adalah bagaimana menghindari hal-hal itu, padahal yang harusnya dipikirkan adalah bagaimana membangun menumbuhkan bicara yang positif supaya dengan sndirinya terhindar dari masalah-masalah," ucap Mendikbud.
"Kita ingin melibatkan orang tua dan pegiat pendidikan dalam aktivitas pendidikan langsung bukan di manajemennya saja. Misalnya orang tua dengan wali kelas, orang tua dengan aktivitas di sekolah. Karena
selama ini yang terjadi hanya ada perwakilan orang tua dalam manajemen (komite sekolah)," ujar Mendikbud saat jumpa pers Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2016 di Bojongsari Depok, Jawa Barat, (21/2/2016).
Ia mengatakan, konsep pelibatan publik pada intinya adalah memberikan ruang kepada masyarakat untuk terlibat, mulai dari hal ide, perencanaan, hingga kegiatan. Selain itu pemerintah (Kemendikbud) juga harus melibatkan masyarakat dan para pelaku pendidikan untuk ikut menggerakkan masyarakat dan lingkungan sekitarnya untuk peduli pendidikan.
"Tidak hanya dalam konteks kebijakan, tapi juga membangun ekosistem lebih luas.
Kita harus bisa menggaungkan supaya lebih banyak yang terlibat," tutur Mendikbud.
Ia juga menjawab pertanyaan wartawan tentang pelibatan orang tua dalam penguatan pendidikan keluarga, terutama dalam menghadapi isu-isu yang berkembang di masyarakat. Mendikbud mengatakan, yang harus menjadi fokus adalah bagaimana mendidik anak dengan baik.
"Jadi bukan berbicara tentang isu-isunya. Misalnya berbicara tentang narkoba, kekerasan, dan lain-lain. Karena nanti yang keluar adalah bagaimana menghindari hal-hal itu, padahal yang harusnya dipikirkan adalah bagaimana membangun menumbuhkan bicara yang positif supaya dengan sndirinya terhindar dari masalah-masalah," ucap Mendikbud.
Sumber :
Penulis : Desliana Maulipaksi
Editor :
Dilihat 983 kali
Editor :
Dilihat 983 kali