Visioning: Ide Kreatif yang Mengubah Dunia 22 Februari 2016 ← Back
Bojongsari Depok, Kemendikbud --- Ketidakpastian, globalisasi, dan persaingan ide, adalah tiga tantangan yang akan dihadapi di masa depan. Dunia pendidikan berperan untuk menyiapkan generasi yang mampu menghadapi tantangan tersebut.
Handry Satriago, CEO General Electric (GE), membeberkan beberapa fakta yang sedang terjadi di masa ini. Selama bertahun-tahun GE menjadi perusahaan nomor satu di dunia. Namun beberapa tahun belakangan posisi GE digeser oleh perusahaan yang menjual ide.
"Tahun ini, GE masuk dalam sepuluh besar saja sangat susah. Dikalahkan oleh Google, Amazon, Apple, Facebook," kata Handry saat menjadi pembicara utama materi visioning bagi peserta Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2016, di Pusdiklat Kemendikbud, Bojongsari Depok, Jawa Barat, Senin (22/02/2016).
Perusahaan-perusahaan yang disebutkan oleh satu-satunya CEO GE yang berasal dari Indonesia ini merupakan perusahaan yang tidak memiliki aset tetap. Namun demikian, nilai perusahaan penjual ide tersebut jauh lebih besar dari perusahaan atau industri manufaktur. "Yang akan menjadi raja di masa depan adalah orang yang bisa menjual ide sebanyak mungkin," katanya.
Handry mengatakan, ide kreatif bisa dimunculkan apabila anak-anak dididik agar tidak takut berbuat salah. Seperti halnya di GE, kata Handry, salah satu manajer di perusahaan yang ia pimpin baru berusia 21 tahun. Dengan usia yang masih sangat muda, manajer tersebut dilatih untuk belajar lebih banyak dari setiap kesalahan yang diperbuat.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan yang turut mendengarkan materi dari Handry Satriago juga berharap agar peserta RNPK yang seyogianya adalah para pengambil keputusan di dunia pendidikan dapat mengambil manfaat sebesar-besarnya dari pesan sang CEO. Apalagi dengan tiga tantangan tersebut, kata dia, konsep 4C yang sebelumnya pernah disampaikannya dapat diselaraskan. "4C ini adalah creativity, comunication skills, collaborative, and critical thingking for problem solving," kata Mendikbud.
Materi visioning untuk peserta RNPK diisi oleh empat narasumber. Handry Satriago adalah pembicara pertama yang disusul oleh Ade Irawan dari ICW; Abdul Malik Gismar (Senior Advisor for Knowledge and Resource Center); dan Rene Suhardono dari Indonesia Mengajar.
Sumber :
Handry Satriago, CEO General Electric (GE), membeberkan beberapa fakta yang sedang terjadi di masa ini. Selama bertahun-tahun GE menjadi perusahaan nomor satu di dunia. Namun beberapa tahun belakangan posisi GE digeser oleh perusahaan yang menjual ide.
"Tahun ini, GE masuk dalam sepuluh besar saja sangat susah. Dikalahkan oleh Google, Amazon, Apple, Facebook," kata Handry saat menjadi pembicara utama materi visioning bagi peserta Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2016, di Pusdiklat Kemendikbud, Bojongsari Depok, Jawa Barat, Senin (22/02/2016).
Perusahaan-perusahaan yang disebutkan oleh satu-satunya CEO GE yang berasal dari Indonesia ini merupakan perusahaan yang tidak memiliki aset tetap. Namun demikian, nilai perusahaan penjual ide tersebut jauh lebih besar dari perusahaan atau industri manufaktur. "Yang akan menjadi raja di masa depan adalah orang yang bisa menjual ide sebanyak mungkin," katanya.
Handry mengatakan, ide kreatif bisa dimunculkan apabila anak-anak dididik agar tidak takut berbuat salah. Seperti halnya di GE, kata Handry, salah satu manajer di perusahaan yang ia pimpin baru berusia 21 tahun. Dengan usia yang masih sangat muda, manajer tersebut dilatih untuk belajar lebih banyak dari setiap kesalahan yang diperbuat.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan yang turut mendengarkan materi dari Handry Satriago juga berharap agar peserta RNPK yang seyogianya adalah para pengambil keputusan di dunia pendidikan dapat mengambil manfaat sebesar-besarnya dari pesan sang CEO. Apalagi dengan tiga tantangan tersebut, kata dia, konsep 4C yang sebelumnya pernah disampaikannya dapat diselaraskan. "4C ini adalah creativity, comunication skills, collaborative, and critical thingking for problem solving," kata Mendikbud.
Materi visioning untuk peserta RNPK diisi oleh empat narasumber. Handry Satriago adalah pembicara pertama yang disusul oleh Ade Irawan dari ICW; Abdul Malik Gismar (Senior Advisor for Knowledge and Resource Center); dan Rene Suhardono dari Indonesia Mengajar.
Sumber :
Penulis : aline rogeleonick
Editor :
Dilihat 1517 kali
Editor :
Dilihat 1517 kali