Dunia Akui Keberhasilan Indonesia di Bidang Pendidikan Pembangunan Berkelanjutan  30 Maret 2016  ← Back

Jakarta, Kemendikbud --- Indonesia berhasil meraih Penghargaan UNESCO-Japan Prize 2015 bidang Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan atau Education for Sustainable Development (ESD). Prestasi tersebut menjadi bukti pengakuan dunia atas keberhasilan pendidikan Indonesia dalam mempromosikan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan. Penghargaan diberikan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PP PAUD dan Dikmas) Jawa Barat.

“Prestasi ini membanggakan. Sangat membanggakan. Karena kembali menempatkan Indonesia dalam pantauan kinerja yang membanggakan,” ujar Mendikbud Anies Baswedan dalam acara Sosialisasi Penghargaan Internasional UNESCO-Japan 2015 bidang Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan, di Graha Utama Kemendikbud, Jakarta, Rabu (30/3/2016).

Pemberian penghargaan UNESCO-Japan Prize for Education for Sustainable Development diserahkan Direktur Jenderal UNESCO Irina Bokova kepada Kepala PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat, Djajeng Baskoro, dalam suatu acara khusus di Markas UNESCO, Paris, pada tanggal 5 November 2015. Mendikbud Anies Baswedan pun turut hadir dalam acara tersebut.

Penghargaan ini merupakan langkah baru dalam Program Aksi Global Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan, dan bertujuan menciptakan wirausahawan baru untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Selain itu Program Aksi Global Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan juga berupaya untuk melestarikan budaya lokal dan mempertahankan konservasi lingkungan.

PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat merupakan pusat pengembangan model pembelajaran pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan yang dilaksanakan sesuai kebutuhan, potensi, dan tipologi masyarakat di daerah binaannya. Program pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan di PP PAUD dan Dikmas Jawa Barat diinisiasi sejak tahun 2010, berupa situs laboratorium yang dikembangkan masyarakat di lingkungan sekitar, dan berhasil mencapai lebih dari 15.000 peserta didik. 

Metode yang diterapkan yaitu dengan menggambarkan kondisi kehidupan nyata melalui fokus pendekatan kewirausahaan dengan berbagai keterampilan vokasional, seperti kerajinan tangan wayang dan ukiran, budidaya air tawar, pertanian sayuran organik dan vokasi lainnya yang menggunakan bahan-bahan limbah dan daur ulang sebagai bahan baku.

Mendikbud mengatakan, proses pendidikan yang diharapkan berhasil adalah pendidikan yang menghasilkan generasi yang berpikir kritis dan mampu menganalisis masalah di sekitarnya. “Pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan berbicara tentang bagaimana setiap manusia mampu meraih pengetahuan dan memiliki keterampilan, sikap, dan nilai yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa masa depan berkesinambungan untuk seluruh penghuni bumi,” tutur Mendikbud.

Ia berharap, prestasi yang telah dicapai ini dapat dilihat sebagai bahan pembelajaran, serta motivasi untuk menunjukkan kepada dunia keberhasilan-keberhasilan lain yang bisa dicapai Indonesia, terutama di bidang pendidikan. “Prestasi bukan sekadar puncak pengabdian, tapi tempatkan ini sebagai kepercayaan dunia kepada Indonesia, kepada proses pendidikan yang dilakukan di Indonesia,” katanya. 

Sumber :

 


Penulis : Desliana Maulipaksi
Editor :
Dilihat 9629 kali