Ini Tantangan Perpustakaan di Era Digital 18 Maret 2016 ← Back
Pekanbaru, Kemendikbud --- Perpustakaan perlu bersiap diri mengahadapi era digital seperti saat ini. Adanya aplikasi atau platform seperti google, wikipedia, dan lainnya merupakan tantangan bagi pengelola perpustakaan untuk meningkatkan minat dan daya baca pengunjungnya. Hal itu dikarenakan aplikasi-aplikasi tersebut dianggap lebih banyak memiliki koleksi dan lebih mudah diakses oleh masyarakat.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan mengatakan, perpustakaan tidak akan tergantikan oleh aplikasi-aplikasi tersebut jika dilihat dari segi sumber daya manusianya yaitu para pustakawan.
"Kuncinya pada manusia bukan pada infrastruktur. Bila pustakawan membuat dirinya hadir tidak lebih dari sekadar penyelenggara administrasi perpustakaan maka dia akan tergantikan oleh teknologi," kata Mendikbud dalam sambutannya pada acara Pencanangan Provinsi Riau sebagai Provinsi Literasi dan Sosialisasi Perpustakaan bersama Sastrawan di Perpustakaan Soeman HS, Pekanbaru, Riau, Jumat (18/3/2016).
Pustakawan seharusnya mampu memainkan peran sebagai kurator, guru, dan inspirator serta penghubung para pengunjung perpustakaan yang baik. "Pustakawan tidak saja harus berada di perpustakaan, tidak kalah penting dari itu pustakawan harus bisa membuat ekosistem pembaca tumbuh di lingkungan itu," ujar Mendikbud.
Mendikbud menambahkan, pustakawan mempunyai tugas tambahan untuk melek teknologi. Dunia perbukuan, kata dia, tidak dapat lepas dari pemanfaatan teknologi digital saat ini terutama dalam pencarian informasi. "Ini karena anak-anak kita adalah anak-anak abad 21 yang hidup di era digital," ucapnya.
Mendikbud menegaskan, perpustakaan seharusnya tidak hanya seperti gudang penyimpanan koleksi buku saja maka perpustakaan harus terus menyesuaikan diri dan berubah terlebih lagi di era digital saat ini. "Perpustakaan seharusnya menjadi knowledge center (pusat pengetahuan,-) bagi seluruh komunitas yang ada disekitarnya," tuturnya.
Sumber :
Editor :
Dilihat 5348 kali