Pelibatan Publik Hidupkan Interaksi Pelaku Pendidikan 02 Maret 2016 ← Back
Jakarta, Kemendikbud --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan, peningkatan mutu pendidikan dan kebudayaan harus dilakukan dengan memperkuat interaksi pelaku. Selama ini, mutu pendidikan dan kebudayaan tidak meningkat salah satunya dikarenakan informasi yang ada tidak dijadikan alat untuk pelibatan publik.
“Informasi hanya disimpan dan publik tidak mempunyai posisi untuk feedback tersebut,” kata Menteri Anies saat membuka rapat koordinasi nasional Lembaga Pendataan Pendidikan 2016, di Jakarta, Selasa (1/03/2016).
Mendikbud mengatakan, pelibatan publik memastikan sistem dan sumber daya pengelolaaan data termasuk manusia dan operatornya, terkelola dengan baik. Dengan begitu, kata dia, manfaatnya sangat luar biasa untuk pendidikan. “Jika pelaku pendidikan dan kebudayaan terlibat secara kondusif maka akan memperbaiki mutu pendidikan dan kebudayaan kita, karena informasi akan disebarkan secara strategis dan akurat,” katanya.
Menyadari potret besar wilayah dan data yang ada, Mendikbud berharap dapat menghidupkan ekosistem pendidikan dan kebudayaan. Data yang lengkap dan akurat jika terdesiminasi dengan baik akan menghasilkan manfaat yang luar biasa.
Seperti sebelumnya, Kemendikbud memperkenalkan neraca pendidikan daerah. Dari neraca tersebut dapat dilihat daerah mana saja yang alokasi APBD untuk pendidikannya di bawah seharusnya. Dengan demikian, pelaku-pelaku pendidikan di daerah dapat memanfaatkan informasi tersebut untuk mendorong perbaikan terus-menerus.
Mendikbud membayangkan, jika neraca pendidikan disebarkan kepada masyarakat, maka tidak hanya pemerintah saja yang mendorong pembangunan pendidikan di daerah tapi juga masyarakat luas. “Pilihannya, kita yang pegang data hanya untuk sendiri atau kita memegang data dan menjadikan itu alat untuk melibatkan semuanya,” katanya. (Dinda Septiana/M.R)
“Informasi hanya disimpan dan publik tidak mempunyai posisi untuk feedback tersebut,” kata Menteri Anies saat membuka rapat koordinasi nasional Lembaga Pendataan Pendidikan 2016, di Jakarta, Selasa (1/03/2016).
Mendikbud mengatakan, pelibatan publik memastikan sistem dan sumber daya pengelolaaan data termasuk manusia dan operatornya, terkelola dengan baik. Dengan begitu, kata dia, manfaatnya sangat luar biasa untuk pendidikan. “Jika pelaku pendidikan dan kebudayaan terlibat secara kondusif maka akan memperbaiki mutu pendidikan dan kebudayaan kita, karena informasi akan disebarkan secara strategis dan akurat,” katanya.
Menyadari potret besar wilayah dan data yang ada, Mendikbud berharap dapat menghidupkan ekosistem pendidikan dan kebudayaan. Data yang lengkap dan akurat jika terdesiminasi dengan baik akan menghasilkan manfaat yang luar biasa.
Seperti sebelumnya, Kemendikbud memperkenalkan neraca pendidikan daerah. Dari neraca tersebut dapat dilihat daerah mana saja yang alokasi APBD untuk pendidikannya di bawah seharusnya. Dengan demikian, pelaku-pelaku pendidikan di daerah dapat memanfaatkan informasi tersebut untuk mendorong perbaikan terus-menerus.
Mendikbud membayangkan, jika neraca pendidikan disebarkan kepada masyarakat, maka tidak hanya pemerintah saja yang mendorong pembangunan pendidikan di daerah tapi juga masyarakat luas. “Pilihannya, kita yang pegang data hanya untuk sendiri atau kita memegang data dan menjadikan itu alat untuk melibatkan semuanya,” katanya. (Dinda Septiana/M.R)
Sumber :
Penulis : aline rogeleonick
Editor :
Dilihat 1593 kali
Editor :
Dilihat 1593 kali