UN Lancar, Masalah di Lapangan Dapat Diselesaikan Sesuai Prosedur  06 April 2016  ← Back

Jakarta, Kemendikbud --- Penyelenggaraan ujian nasional (UN) pada hari kedua masih berlangsung dengan lancar dan kondusif. Meski di lapangan ditemui berbagai masalah teknis, hal tersebut bisa diatasi dengan solusi sesuai prosedur. Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud, Nizam, mengatakan, kelancaran pelaksanaan UN pada tahun ini sangat meningkat. Hal itu terbukti dari menurunnya jumlah pengaduan yang masuk ke Kemendikbud terkait  hambatan atau masalah yang dihadapi di lapangan.

“UN tahun lalu, di Posko UN Balitbang, telepon tidak pernah berhenti, selalu berdering menerima pengaduan dari daerah,” ujar Nizam saat jumpa pers UN di Posko UN Kemendikbud, Jakarta, (Selasa (5/4/2016).

Nizam mengatakan, kendala teknis dalam ujian nasional berbasis komputer (UNBK) salah satunya ditemukan di SMKN 1 Manggar, di Provinsi Bangka Belitung. Di sekolah itu terdapat kerusakan pada server utama sekolah. Kemendikbud kemudian meminta pihak sekolah mengaktifkan server cadangan, sementara menunggu server utama sekolah selesai diperbaiki.

Selain itu, kata Nizam, di beberapa daerah ditemui kondisi di mana komputer tiba-tiba log out sendiri, padahal siswa belum memulai ujiannya. Nizam menjelaskan, hal itu bisa terjadi karena komputer berada dalam status “idle” untuk waktu yang cukup lama. Setelah melakukan log in, seharusnya tidak lama kemudian siswa langsung lanjut mengerjakan soal, sehingga status “idle” di komputer tidak lama. Jika status “idle” terlalu lama, secara otomatis sistem akan mengunci komputer untuk alasan keamanan.

“Jadi sistem diamankan. Kalau ‘idle’ terlalu lama, akan dikeluarkan dari sistem. Jadi log in dan rilis token dilakukan saat kondisi siswa sudah siap mulai atau mengerjakan soal,” tutur Nizam.

Untuk ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP), ditemukan sedikit masalah berupa kekurangan naskah soal di Provinsi Bengkulu. Namun hal itu dapat diatasi sesuai Prosedur Operasional Standar (POS) UN dengan meminta naskah soal di kelas lain untuk kelas yang kekurangan.

Nizam juga mengapresiasi keterlibatan publik dalam melancarkan penyelenggaraan UN. Misalnya kepada PLN, yang membantu mengantisipasi pemadaman listrik sehingga UNBK dapat berjalan lancar. Di beberapa daerah yang rawan pemadaman listrik, PLN bahkan membantu menyediakan genset. Selain itu apresiasi juga diberikan kepada semua penyedia layanan telekomunikasi dalam menyediakan jaringan untuk sinkronisasi server pusat dan server lokal (sekolah). Begitu juga dengan keterlibatan orang tua dan masyarakat. “Di Wonosari, Gunung Kidul, komite sekolah dan pihak sekolah bekerja sama meminjam genset,” kata Nizam. Diharapkan, penyelenggaraan UN akan terus berlangsung dengan lancar hingga hari terakhir.

Sumber :

 


Penulis : Desliana Maulipaksi
Editor :
Dilihat 1062 kali