Distribusi Peserta Olimpiade Sains Nasional 2016 Merata  18 Mei 2016  ← Back

Palembang, Kemendikbud—Distribusi peserta Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2016 merata. Hal ini ditunjukkan melalui komposisi peserta yang mengikuti OSN 2016. Demikian pernyataan ini mengemuka saat Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen Dikdasmen Kemendikbud) Hamid Muhammad, saat pembukaan Olimpiade Sains Nasional 2016, di Palembang Sport Center, Sumatera Selatan, Senin (16/5/2016). 

Pada tahun ini, dari kabupaten tertinggal, Dirjen Hamid menjelaskan sebanyak 51 peserta atau  12,5 persen siswa mengikuti OSN Sekolah Dasar, 26 peserta atau enam persen mengikuti OSN Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 26 peserta atau enam persen mengikuti OSN Sekolah Menengah Atas. 

Menurut Dirjen Hamid, jumlah partisipasi ini menunjukkan adanya perkembangan pendidikan di daerah tertinggal. “Partisipasi para siswa dari daerah tertinggal ini menampakkan perkembangan, mendekati daerah lain di Indonesia yang sudah maju di dalam skala nasional,” jelas Hamid. 

Selain itu, para siswa dari jenjang Madrasah kembali berpartisipasi di ajang bergengsi ini. Sebanyak tujuh peserta dari Madrasah Ibtidaiyah, enam peserta dari Madrasah Tsanawiyah, dan 45 peserta dari Madrasah Aaliyah. 

“Selamat datang anak-anakku dari Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aaliyah. Selamat berkompetisi di ajang OSN 2016, ”ujar Dirjen Dikdasmen Hamid

Pada tingkat SMP, lanjut Hamid, ada empat peserta yang berasal dari SD-SMP Satu Atap (SATAP). Sebagai informasi, SATAP merupakan jenis sekolah yang didirikan di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T) Indonesia dengan menyatukan lokasi sekolah SMP dan sekolah SD. Kemudian,memanfaatkan sumber daya, sarana prasarana yang ada pada SD tersebut. 

OSN merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Ditjen Dikdasmen Kemendikbud. Secara keseluruhan, sebanyak 1.579 siswa ikuti OSN 2016 dengan perincian sebanyak 408 siswa Sekolah Dasar (SD), 396 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 775 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), berlangsung selama tujuh hari, sejak 15 s.d. 21 Mei 2016.