​Kemdikbud Perkuat Peran Pendidikan Kejuruan 30 Mei 2016 ← Back
Jakarta, Kemdikbud --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) memperkuat peran pendidikan kejuaran sebagai upaya mewujudkan masyarakat yang mandiri, produktif, dan berdaya saing, sejalan dengan cita-cita pembangunan yang tertuang dalam Nawacita Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
“SMK harus dapat menjawab kebutuhan dalam memasuki persaingan Masyarakat Ekonomi Asean. Dengan semangat Nawacita, program-program Kemdikbud dalam bidang pendidikan kejuruan diarahkan kepada peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan di SMK,” demikian disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan.
Mendikbud mengatakan, dalam meningkatkan kuantitas sarana dan prasarana SMK Kemdikbud membangun 341 gedung sekolah di seluruh Indonesia selama tahun 2016, dan bersama pemerintah daerah berencana akan menambah jumlah guru yang saat ini masih berjumlah 270.000 orang. “Dengan peningkatan kuantitas SMK ini diharapkan bahwa proses pengajaran di sekolah kejuruan dapat mengikuti trend dan teknologi terbaru, termasuk memastikan tersedianya sarana dan prasarana praktikum yang terbaik,” tutur Mendikbud.
Selain perkuat kuantitas sarana dan prasarana SMK, Kemdikbud melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan kualitas peserta didik dan lulusan sekolah kejuruan, dengan mempersiapkan sekitar 200 sekolah untuk menjadi Lembaga Sertifikasi Profesi, sehingga lulusan SMK dapat lebih siap dan kompeten dalam memasuki dunia kerja. Selanjutnya, Kemdikbud juga menambahkan jurusan/program studi dalam tiga sektor trategis, yakni pariwisata, kemaritiman, dan pertanian. “Dengan perkuat sektor strategis tersebut, diharapkan juga dapat memperkuat melek literasi baca, tulis, dan hitung (Calistung), Sains, Finansial, dan literasi budaya,” pesan Mendikbud.
Upaya lain yang dilakukan Kemdikbud dalam peningkatan kualitas peserta didik, yaitu menyelenggarakan Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK. Tahun ini penelenggaraan LKS SMK ditempatkan di Kota Malang, Provinsi Jawa Timur, diikuti sebanyak 1.153 orang siswa SMK. “Hal menarik dari penyelenggaraan LKS SMK tahun ini para peserta dan pendamping tidak lagi menginap di hotel, tetapi tinggal bersama masyarakat sebagai Keluarga Sebangsa,” kata Mendikbud.
Penyelenggaraan LKS SMK ke XXIV tahun 2016 sebagai pencetus pertama pelibatan publik mengajak seluruh mayarakat memiliki rasa kepemilikan terhadap program dan kegiatan pemerintah. Para peserta dan pendamping diajak untuk menyatu dengan masyarakat sebagai perwujudan dari Keluarga Sebangsa. “Para peserta tersebut dari berbagai wilayah di Indonesia tinggal di rumah warga sebagai keluarga sebangsa. Ini penting dilaksanakan untuk membangun kesadaran para peserta, dan juga keluarga yang ditempatinya bahwa kita beragam, dan berbhineka, tetapi tetap satu,” disampaikan Mendikbud saat berkunjung ke beberapa rumah warga di Kota Malang tempat menginap peserta, Minggu Malam (22/05/2016). ***
Jakarta, 29 Mei 2016
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
“SMK harus dapat menjawab kebutuhan dalam memasuki persaingan Masyarakat Ekonomi Asean. Dengan semangat Nawacita, program-program Kemdikbud dalam bidang pendidikan kejuruan diarahkan kepada peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan di SMK,” demikian disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan.
Mendikbud mengatakan, dalam meningkatkan kuantitas sarana dan prasarana SMK Kemdikbud membangun 341 gedung sekolah di seluruh Indonesia selama tahun 2016, dan bersama pemerintah daerah berencana akan menambah jumlah guru yang saat ini masih berjumlah 270.000 orang. “Dengan peningkatan kuantitas SMK ini diharapkan bahwa proses pengajaran di sekolah kejuruan dapat mengikuti trend dan teknologi terbaru, termasuk memastikan tersedianya sarana dan prasarana praktikum yang terbaik,” tutur Mendikbud.
Selain perkuat kuantitas sarana dan prasarana SMK, Kemdikbud melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan kualitas peserta didik dan lulusan sekolah kejuruan, dengan mempersiapkan sekitar 200 sekolah untuk menjadi Lembaga Sertifikasi Profesi, sehingga lulusan SMK dapat lebih siap dan kompeten dalam memasuki dunia kerja. Selanjutnya, Kemdikbud juga menambahkan jurusan/program studi dalam tiga sektor trategis, yakni pariwisata, kemaritiman, dan pertanian. “Dengan perkuat sektor strategis tersebut, diharapkan juga dapat memperkuat melek literasi baca, tulis, dan hitung (Calistung), Sains, Finansial, dan literasi budaya,” pesan Mendikbud.
Upaya lain yang dilakukan Kemdikbud dalam peningkatan kualitas peserta didik, yaitu menyelenggarakan Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK. Tahun ini penelenggaraan LKS SMK ditempatkan di Kota Malang, Provinsi Jawa Timur, diikuti sebanyak 1.153 orang siswa SMK. “Hal menarik dari penyelenggaraan LKS SMK tahun ini para peserta dan pendamping tidak lagi menginap di hotel, tetapi tinggal bersama masyarakat sebagai Keluarga Sebangsa,” kata Mendikbud.
Penyelenggaraan LKS SMK ke XXIV tahun 2016 sebagai pencetus pertama pelibatan publik mengajak seluruh mayarakat memiliki rasa kepemilikan terhadap program dan kegiatan pemerintah. Para peserta dan pendamping diajak untuk menyatu dengan masyarakat sebagai perwujudan dari Keluarga Sebangsa. “Para peserta tersebut dari berbagai wilayah di Indonesia tinggal di rumah warga sebagai keluarga sebangsa. Ini penting dilaksanakan untuk membangun kesadaran para peserta, dan juga keluarga yang ditempatinya bahwa kita beragam, dan berbhineka, tetapi tetap satu,” disampaikan Mendikbud saat berkunjung ke beberapa rumah warga di Kota Malang tempat menginap peserta, Minggu Malam (22/05/2016). ***
Jakarta, 29 Mei 2016
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :
Penulis : administrator
Editor :
Dilihat 1600 kali
Editor :
Dilihat 1600 kali