Kemdikbud Rayakan Hardiknas dengan Baju Daerah 03 Mei 2016 ← Back
Jakarta, Kemendikbud --- Upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diselenggarakan di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) (02/05) dimeriahkan dengan baju adat yang dikenakan peserta upacara. Mengenakan baju adat bukanlah hal asing bagi pegawai Kemdikbud sejak diterapkannya surat edaran Kemendikbud Nomor 1051/A.A6/SE/2016 mengenai Pakaian Kerja Pegawai dilingkungan internal Kemdikbud . Setiap dua kali dalam sebulan, para pegawai selalu mengenakan pakaian adat.
Begitu pula dalam perayaan Hardiknas tahun ini. Anies Baswedan, Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan , menerapkan cara ini untuk mempopulerkan baju daerah. "Mari kita kembangkan pakaian adat menjadi pakaian yang nyaman untuk bekerja. Kita sama-sama jaga nilainya, kita tinggikan estetikanya, dan kita mudahkan penggunaannya," tutur Mendikbud. Mendikbud juga ingin mempopulerkan pakaian adat sebagai pakaian yang nyaman digunakan dalam kegiatan sehari-hari, mulai dari kegiatan bekerja sampai upacara.
Terbukti dalam upacara Hardiknas tahun ini, para peserta upacara sangat bersemangat terlihat dari ragam baju daerah yang mereka kenakan. Ada yang mengenakan pakaian adat dari Jawa, Madura, Minang, hingga Minahasa. Mendikbud sendiri mengenakan pakaian STOVIA, sekolah pendidikan kedokteran untuk pribumi pada zaman kolonial. Sedangkan pegawai Kemdikbud, Benazir Syahril, yang mengenakan pakaian Minang mengatakan, “ Sangat seru dan pakaian adat ini bisa membawa suasana berbeda serta semangat baru saat bekerja.”
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Begitu pula dalam perayaan Hardiknas tahun ini. Anies Baswedan, Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan , menerapkan cara ini untuk mempopulerkan baju daerah. "Mari kita kembangkan pakaian adat menjadi pakaian yang nyaman untuk bekerja. Kita sama-sama jaga nilainya, kita tinggikan estetikanya, dan kita mudahkan penggunaannya," tutur Mendikbud. Mendikbud juga ingin mempopulerkan pakaian adat sebagai pakaian yang nyaman digunakan dalam kegiatan sehari-hari, mulai dari kegiatan bekerja sampai upacara.
Terbukti dalam upacara Hardiknas tahun ini, para peserta upacara sangat bersemangat terlihat dari ragam baju daerah yang mereka kenakan. Ada yang mengenakan pakaian adat dari Jawa, Madura, Minang, hingga Minahasa. Mendikbud sendiri mengenakan pakaian STOVIA, sekolah pendidikan kedokteran untuk pribumi pada zaman kolonial. Sedangkan pegawai Kemdikbud, Benazir Syahril, yang mengenakan pakaian Minang mengatakan, “ Sangat seru dan pakaian adat ini bisa membawa suasana berbeda serta semangat baru saat bekerja.”
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :
Penulis : administrator
Editor :
Dilihat 1487 kali
Editor :
Dilihat 1487 kali