Jakarta, Kemendikbud --- Puncak Bulan Pendidikan dan Kebudayaan digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di Jakarta (29/6/2015). Berbagai kegiatan yang menampilkan kreativitas di bidang pendidikan dan kebudayaan telah sukses melengkapi kemeriahan pesta pendidikan. Selain itu, masih di dalam rangkaian acara tersebut, ada sebuah momen bersejarah bagi dunia pendidikan dan Kebudayaan, yaitu penandatanganan perjanjian hibah dan berita acara serah terima peninggalan dari almarhum Drs. Suyadi atau yang lebih dikenal dengan nama Pak Raden. Kemudian juga ada penyerahan arsip statis ke Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dan pemberian penghargaan bagi pegiat pendidikan.

Dalam Sambutannya di depan 40 pegiat pendidikan dan pejabat di lingkungan Kemendikbud, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menyampaikan apresiasinya atas serah terima peninggalan karya Pak Raden tersebut. Mendikbud menjelaskan jika penyerahan arsip ke Arsip Nasional RI adalah untuk melanggengkan arsip-arsip, maka dengan adanya peristiwa ini, karya Pak Raden akan langgeng di memori anak dan keluarga di seluruh Indonesia.

“Pak Raden (telah) berpulang. Tapi berpulangnya Pak Raden, meninggalkan kepada kita semua bukan sekedar nama baik. Pak Raden meninggalkan kepada kita semua inspirasi, meninggalkan kepada kita semua pelajaran, meninggalkan kepada kita semua karya-karya yang bisa dilihat dan bisa dilaksanakan,” tutur Anies.

Selain itu, Menteri Anies juga menyampaikan terima kasihnya atas kerja keras para pegiat dan penggerak pendidikan yang hadir. Ada beberapa katergori penghargaan yang diberikan, antara lain katergori sains dan teknologi, literasi, serta literasi bagi siswa-siswi berkebutuhan khusus di daerah Terluar, Terdepan, dan Tertinggal (3T). “Atas nama negara, Kami mengapresiasi kerja Bapak Ibu semua,” katanya.

Terakhir, Mendikbud berpesan kepada para penerima penghargaan agar tetap bekerja mulia, bekerja besar, dan bekerja keras serta tetap menjadi inspirasi bagi bangsa Indonesia.
Sumber :