Wabah Gemar Sains Melanda Palembang, Ribuan Siswa Terbaik Ikuti OSN 2016 13 Mei 2016 ← Back
Jakarta, Kemendikbud—Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali menyelenggarakan Olimpiade Sains Nasional (OSN). Tahun ini, ribuan siswa terbaik dari 34 provinsi ikuti perhelatan bergengsi ini. Rinciannya, sebanyak 408 siswa Sekolah Dasar (SD), 396 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 775 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), selama tujuh hari, sejak 15 s.d. 21 Mei 2016, di Palembang, Sumatera Selatan. Para peserta telah melalui seleksi bertahap dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional.
OSN merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen Dikdasmen) Kemendikbud. Sejak tahun 2002, kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka pembinaan dan pengembangan bakat, minat, dan prestasi siswa sekolah dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. OSN juga bertujuan untuk membina karakter siswa yang jujur, pekerja keras, menghargai prestasi, tangguh dan cinta tanah air. Selain itu, OSN juga diselenggarakan sekaligus sebagai sarana untuk memilih para kandidat terbaik untuk diikutsertakan dalam berbagai ajang olimpiade sains tingkat internasional yang secara konsisten diikuti oleh Indonesia.
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Kemendikbud Hamid Muhammad menjelaskan, Olimpiade Sains diarahkan sebagai salah satu sarana yang bersifat implementatif dan efektif untuk membina dan membangun karakter siswa. “Melalui kompetisi ini, para siswa akan diajak mengembangkan kemampuan berpikir kritis, sistematis, kreatif, inovatif, dan berlatih berkompetisi sehat,” tegasnya.
Jenis lomba untuk SD meliputi Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Para peserta OSN SD tahun 2016 memperebutkan tiga tropi, pertama Hasil Tes Teori Terbaik. Kedua, eksplorasi terbaik dan peserta terbaik. Selain itu, untuk masing-masing bidang disediakan 10 medali emas, 20 medali perak, dan 30 medali perunggu. Seluruh peraih medali akan mendapatkan dana pembinaan dan piagam penghargaan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).
Sedangkan, sebanyak tiga cabang lomba untuk siswa SMP, yaitu Matematika, IPA, dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Rinciannya, tahun ini, peserta OSN SMP tingkat nasional sebanyak 132 siswa di bidang Matematika, 132 siswa di bidang IPS, dan 132 siswa di bidang IPS.
Sementara, jenis lomba untuk siswa SMA meliputi bidang Matematika, Fisika, Kimia, Informatika/Komputer, Biologi, Astronomi, Ekonomi, Kebumian, dan Bidang Geografi. Pada siswa SMA, peserta OSN terdiri dari 88 peserta bidang Matematika, 86 peserta bidang Fisika, 86 peserta bidang Kimia, 87 peserta bidang Informatika/ Komputer, 88 peserta bidang Biologi, 84 peserta bidang Astronomi, 85 peserta bidang Ekonomi, 86 peserta bidang Kebumian, 85 peserta bidang Geografi.
Pelaksanaan OSN SMA 2016 berlangsung di sembilan titik lokasi yaitu, pertama, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Palembang untuk bidang Matematika. Kedua, SMKN 2 Palembang untuk bidang Fisika. Ketiga, Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Palembang untuk bidang Kimia. Keempat, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi STIE MDP Palembang untuk bidang Informatika/Komputer. Kelima, SMAN 3 Palembang untuk bidang Biologi. Keenam, SMA Xaverius 1 Palembang untuk bidang Astronomi. Ketujuh, Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya (UNSRI) Kampus Indralaya untuk bidang Ekonomi. Kedelapan, SMAN 3 Palembang Kompleks Olah Raga Jakabaring. Kesembilan, SMAN 1 Palembang Kompleks Olah Raga Jakabaring untuk bidang Kebumian.
Purwadi Sutanto, selaku Direktur Pembinaan SMA, mengungkapkan anak-anak yang tampil pada OSN kali ini adalah yang terbaik dari provinsi masing-masing. Ajang OSN ini bukan hanya merupakan wahana unjuk prestasi, tapi juga bisa menjadi gambaran untuk pemetaan mutu pendidikan ke depan. “Menjadi juara di tingkat kabupaten saja sudah menjadi sebuah kebanggaan anak, sekolah, dan daerahnya. Apalagi bila kemudian prestasi tersebut berlanjut ke tingkat provinsi, bahkan nasional. Semoga OSN tahun ini pun akan menghasilkan siswa-siswa terbaik yang akan mengharumkan Indonesia di level internasional,” ujarnya, Jumat (13/5/2016), di Jakarta.
Tahun ini, maskot OSN berupa gajah Sumatera dengan atribut tanjak, dan kain tanjung. Hakikat maskot tersebut yaitu Tanjak yang merupakan semacam topi hiasan kepala khas Sumatera Selatan yang terbuat dari kain songket yang lazim dipakai oleh sultan dan pangeran serta bangsawan. Kedua, Gajah Sumatera merupakan binatang khas Sumatera. Gajah dirasa tepat untuk mewakili hewan pintar, dan cocok untuk dijadikan maskot OSN tahun ini. Ketiga, Kain tajung merupakan kerajinan khas Sumatera Selatan.
Jakarta, 13 Mei 2016
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
OSN merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen Dikdasmen) Kemendikbud. Sejak tahun 2002, kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka pembinaan dan pengembangan bakat, minat, dan prestasi siswa sekolah dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. OSN juga bertujuan untuk membina karakter siswa yang jujur, pekerja keras, menghargai prestasi, tangguh dan cinta tanah air. Selain itu, OSN juga diselenggarakan sekaligus sebagai sarana untuk memilih para kandidat terbaik untuk diikutsertakan dalam berbagai ajang olimpiade sains tingkat internasional yang secara konsisten diikuti oleh Indonesia.
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Kemendikbud Hamid Muhammad menjelaskan, Olimpiade Sains diarahkan sebagai salah satu sarana yang bersifat implementatif dan efektif untuk membina dan membangun karakter siswa. “Melalui kompetisi ini, para siswa akan diajak mengembangkan kemampuan berpikir kritis, sistematis, kreatif, inovatif, dan berlatih berkompetisi sehat,” tegasnya.
Jenis lomba untuk SD meliputi Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Para peserta OSN SD tahun 2016 memperebutkan tiga tropi, pertama Hasil Tes Teori Terbaik. Kedua, eksplorasi terbaik dan peserta terbaik. Selain itu, untuk masing-masing bidang disediakan 10 medali emas, 20 medali perak, dan 30 medali perunggu. Seluruh peraih medali akan mendapatkan dana pembinaan dan piagam penghargaan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).
Sedangkan, sebanyak tiga cabang lomba untuk siswa SMP, yaitu Matematika, IPA, dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Rinciannya, tahun ini, peserta OSN SMP tingkat nasional sebanyak 132 siswa di bidang Matematika, 132 siswa di bidang IPS, dan 132 siswa di bidang IPS.
Sementara, jenis lomba untuk siswa SMA meliputi bidang Matematika, Fisika, Kimia, Informatika/Komputer, Biologi, Astronomi, Ekonomi, Kebumian, dan Bidang Geografi. Pada siswa SMA, peserta OSN terdiri dari 88 peserta bidang Matematika, 86 peserta bidang Fisika, 86 peserta bidang Kimia, 87 peserta bidang Informatika/ Komputer, 88 peserta bidang Biologi, 84 peserta bidang Astronomi, 85 peserta bidang Ekonomi, 86 peserta bidang Kebumian, 85 peserta bidang Geografi.
Pelaksanaan OSN SMA 2016 berlangsung di sembilan titik lokasi yaitu, pertama, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Palembang untuk bidang Matematika. Kedua, SMKN 2 Palembang untuk bidang Fisika. Ketiga, Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Palembang untuk bidang Kimia. Keempat, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi STIE MDP Palembang untuk bidang Informatika/Komputer. Kelima, SMAN 3 Palembang untuk bidang Biologi. Keenam, SMA Xaverius 1 Palembang untuk bidang Astronomi. Ketujuh, Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya (UNSRI) Kampus Indralaya untuk bidang Ekonomi. Kedelapan, SMAN 3 Palembang Kompleks Olah Raga Jakabaring. Kesembilan, SMAN 1 Palembang Kompleks Olah Raga Jakabaring untuk bidang Kebumian.
Purwadi Sutanto, selaku Direktur Pembinaan SMA, mengungkapkan anak-anak yang tampil pada OSN kali ini adalah yang terbaik dari provinsi masing-masing. Ajang OSN ini bukan hanya merupakan wahana unjuk prestasi, tapi juga bisa menjadi gambaran untuk pemetaan mutu pendidikan ke depan. “Menjadi juara di tingkat kabupaten saja sudah menjadi sebuah kebanggaan anak, sekolah, dan daerahnya. Apalagi bila kemudian prestasi tersebut berlanjut ke tingkat provinsi, bahkan nasional. Semoga OSN tahun ini pun akan menghasilkan siswa-siswa terbaik yang akan mengharumkan Indonesia di level internasional,” ujarnya, Jumat (13/5/2016), di Jakarta.
Tahun ini, maskot OSN berupa gajah Sumatera dengan atribut tanjak, dan kain tanjung. Hakikat maskot tersebut yaitu Tanjak yang merupakan semacam topi hiasan kepala khas Sumatera Selatan yang terbuat dari kain songket yang lazim dipakai oleh sultan dan pangeran serta bangsawan. Kedua, Gajah Sumatera merupakan binatang khas Sumatera. Gajah dirasa tepat untuk mewakili hewan pintar, dan cocok untuk dijadikan maskot OSN tahun ini. Ketiga, Kain tajung merupakan kerajinan khas Sumatera Selatan.
Jakarta, 13 Mei 2016
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :
Penulis : administrator
Editor :
Dilihat 3345 kali
Editor :
Dilihat 3345 kali