24 Siswa Berprestasi Siap Harumkan Nama Bangsa di Kompetisi Internasional 24 Juni 2016 ← Back
Jakarta, Kemdikbud – Indonesia kembali mengirimkan perwakilan peserta didik untuk berkompetisi di tingkat internasional. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan didampingi Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen. Dikdasmen) menerima rombongan peserta, pendamping, pengamat dan orang tua siswa peserta berbagai kompetisi antar peserta didik tingkat internasional di Kantor Kemendikbud di Jakarta, Rabu (22/6/2016).
“Torehkan prestasi dan bangun jejaring,” ujar Mendikbud dalam arahannya.
Dalam menjalankan tugas mengharumkan nama bangsa di kancah internasional, Mendikbud menyampaikan pesan agar para peserta dapat memaknai kompetisi bukan sebagai beban, namun sebagai kebanggaan dan kehormatan karena membawa nama bangsa di kancah internasional.
“Kalian mewakili ribuan anak Indonesia di gelanggang internasional. Targetkan yang tinggi, targetkan yang jelas. Saya akan pulang dengan membawa emas untuk Indonesia,” tegas Mendikbud kepada para peserta yang hadir di acara tersebut dengan didampingi oleh Tim Mentor dan orang tua mereka.
Tahun ini, Indonesia kembali mengirimkan peserta didik dari jenjang Sekolah Menengah Atas dalam kompetisi bergengsi tingkat internasional, diantaranya: enam orang peserta untuk mengikuti International Mathematics Olympiad (IMO) di Hongkong pada 6 – 16 Juli 2016, lima orang peserta untuk International Physics Olympiad (IPhO) di Swiss pada tanggal 10 – 18 Juli 2016, empat orang peserta untuk International Chemistry Olympiad (IChO) di Tbilisi-Georgia pada tanggal 21 – 28 Juli 2018, empat orang peserta untuk International Biology Olympiad (IBO) di Vietnam pada 16 – 24 Juli 2016, satu orang peserta untuk International High School for Arts Culture (IHSAC) di Jepang pada 30 Juni – 4 Juli 2016, serta empat orang peserta untuk World Schools Debating Championship (WSDC) di Jerman pada 19 – 29 Juli 2016.
Peserta kompetisi tersebut disaring melalui seleksi berjenjang yang diselenggarakan Direktorat Pembinaan SMA Kemendikbud yang dimulai dari tingkat sekolah lalu kabupaten/kota, provinsi hingga tingkat nasional di Yogyakarta di tahun 2015. Penentuan siswa terpilih tidak hanya berdasarkan pertimbangan faktor kompetensi dan keterampilan saja, namun juga mempertimbangkan hasil evaluasi/tes psikologi dan pengamatan keseharian siswa. Tes psikologi dilakukan untuk memperoleh gambaran pribadi siswa yang akan diikutsertakan dalam kompetisi tingkat internasional yang ketat.
Dalam tahap persiapan pra-kompetisi, para peserta dibimbing oleh mentor-mentor yang berasal dari perguruan tinggi dan para alumni kompetisi internasional. Penangungjawab untuk IMO adalah Dr. Aleams Barra, berikutnya untuk IPhO adalah Dr. Syamsu Rosyid, untuk IChO adalah Dr. Riwandi Sihombing, untuk IBO adalah Dr. Agus Dana Permana, sementara penanggungjawab untuk IHSAC adalah Dr. Harri Sugiarto, dan WSDC dibimbing oleh Roderick Jonathan Martua.
Menutup arahannya, Mendikbud berpesan agar para peserta dapat menjaga kesehatan karena dengan kondisi kesehatan yang prima, peserta dapat berkompetisi dan memberikan hasil terbaik.***
Jakarta, 22 Juni 2016
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :
“Torehkan prestasi dan bangun jejaring,” ujar Mendikbud dalam arahannya.
Dalam menjalankan tugas mengharumkan nama bangsa di kancah internasional, Mendikbud menyampaikan pesan agar para peserta dapat memaknai kompetisi bukan sebagai beban, namun sebagai kebanggaan dan kehormatan karena membawa nama bangsa di kancah internasional.
“Kalian mewakili ribuan anak Indonesia di gelanggang internasional. Targetkan yang tinggi, targetkan yang jelas. Saya akan pulang dengan membawa emas untuk Indonesia,” tegas Mendikbud kepada para peserta yang hadir di acara tersebut dengan didampingi oleh Tim Mentor dan orang tua mereka.
Tahun ini, Indonesia kembali mengirimkan peserta didik dari jenjang Sekolah Menengah Atas dalam kompetisi bergengsi tingkat internasional, diantaranya: enam orang peserta untuk mengikuti International Mathematics Olympiad (IMO) di Hongkong pada 6 – 16 Juli 2016, lima orang peserta untuk International Physics Olympiad (IPhO) di Swiss pada tanggal 10 – 18 Juli 2016, empat orang peserta untuk International Chemistry Olympiad (IChO) di Tbilisi-Georgia pada tanggal 21 – 28 Juli 2018, empat orang peserta untuk International Biology Olympiad (IBO) di Vietnam pada 16 – 24 Juli 2016, satu orang peserta untuk International High School for Arts Culture (IHSAC) di Jepang pada 30 Juni – 4 Juli 2016, serta empat orang peserta untuk World Schools Debating Championship (WSDC) di Jerman pada 19 – 29 Juli 2016.
Peserta kompetisi tersebut disaring melalui seleksi berjenjang yang diselenggarakan Direktorat Pembinaan SMA Kemendikbud yang dimulai dari tingkat sekolah lalu kabupaten/kota, provinsi hingga tingkat nasional di Yogyakarta di tahun 2015. Penentuan siswa terpilih tidak hanya berdasarkan pertimbangan faktor kompetensi dan keterampilan saja, namun juga mempertimbangkan hasil evaluasi/tes psikologi dan pengamatan keseharian siswa. Tes psikologi dilakukan untuk memperoleh gambaran pribadi siswa yang akan diikutsertakan dalam kompetisi tingkat internasional yang ketat.
Dalam tahap persiapan pra-kompetisi, para peserta dibimbing oleh mentor-mentor yang berasal dari perguruan tinggi dan para alumni kompetisi internasional. Penangungjawab untuk IMO adalah Dr. Aleams Barra, berikutnya untuk IPhO adalah Dr. Syamsu Rosyid, untuk IChO adalah Dr. Riwandi Sihombing, untuk IBO adalah Dr. Agus Dana Permana, sementara penanggungjawab untuk IHSAC adalah Dr. Harri Sugiarto, dan WSDC dibimbing oleh Roderick Jonathan Martua.
Menutup arahannya, Mendikbud berpesan agar para peserta dapat menjaga kesehatan karena dengan kondisi kesehatan yang prima, peserta dapat berkompetisi dan memberikan hasil terbaik.***
Jakarta, 22 Juni 2016
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :
Penulis : administrator
Editor :
Dilihat 1783 kali
Editor :
Dilihat 1783 kali