Bhinneka Tunggal Ika Jadi Tema Lomba Pidato Bahasa Indonesia di Jerman 07 Juni 2016 ← Back
Jakarta, Kemendikbud --- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Berlin, di Jerman, kembali menyelenggarakan Lomba Pidato Bahasa Indonesia. Tahun 2016 ini merupakan penyelenggaraan lomba yang ke-5, dan mengambil tema “Bhinneka Tunggal Ika”. Tema tersebut diambil dalam rangka memeriahkan Hari Pendidikan Nasional, juga sebagai legitimasi pengakuan Bahasa Indonesia bukan bagian dari Bahasa Melayu dan memiliki jumlah penutur salah satu terbesar di Asia.
Duta Besar RI untuk Republik Federal Jerman, Fauzi Bowo mengatakan, setiap tahun minat warga Jerman untuk mempelajari bahasa Indonesia semakin meningkat. Lomba Pidato Bahasa Indonesia bagi penutur asing di Jerman sudah diselenggarakan KBRI Berlin sejak tahun 2012 sebagai ajang mempromosikan Bahasa Indonesia di kalangan mahasiswa dan masyarakat Jerman. Selain di Jerman, Lomba Pidato Bahasa Indonesia juga diselenggarakan di negara lain.
“Kegiatan Lomba Pidato Bahasa Indonesia di luar negeri dilaksanakan pada bulan April-Juni 2016. Lokasi pelaksanaan lomba yaitu di negara negara yang memiliki perwakilan RI dan Rumah Budaya Indonesia. Negara-negara tersebut adalah Amerika Serikat, Australia, Belanda, Filipina, India, Inggris, Jepang, Jerman, Malaysia, Mesir, Myanmar, Papua Nugini, Perancis, Saudi Arabia, Singapura, Thailand, Timor-Leste, Tiongkok, Turki. Total ada 19 negara,” ujar Fauzi Bowo saat acara final Lomba Pidato Bahasa Indonesia di Aula KBRI Berlin, Jerman, (4/6/2016).
Dari delapan orang yang masuk final, ada dua orang yang diputuskan menjadi pemenang Lomba Pidato Bahasa Indonesia Tahun 2016 di Jerman. Juara pertama diraih Manuel Denner dari HTWG Konstanz, dengan judul “Bhinneka Tunggal Ika – Berbeda Tetapi Tetap Satu”. Sedangkan juara kedua diraih Christoph Bracks dari Koln, dengan judul “Menuju Ketunggal-ikaan dalam Kebijakan Bahasa: Mendorong Peran Kepemimpinan Indonesia dalam Keanekaragaman Bahasa, Agar Masa Lalu Eropa Tidak Menjadi Masa Depan Indonesia”.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Berlin, Agus Rubiyanto mengatakan, kedua pemenang tersebut mendapatkan hadiah berupa tiket Jerman-Indonesia-Jerman. Salah satu kegiatan yang akan mereka ikuti di Indonesia adalah mengikuti Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Negara.
“Mereka juga akan mengikuti kegiatan budaya ke beberapa tempat di Indonesia. Pemenang lomba tahun lalu kami kirim ke Jakarta dan Bali,” kata Agus.
Selain Lomba Pidato Bahasa Indonesia, KBRI Berlin memiliki program prioritas lain serta menyediakan fasilitas dalam mempromosikan budaya Indonesia. Program tersebut antara lain pembinaan kelompok kesenian gamelan; sarasehan dengan peserta friends of Indonesia; peminjaman pakaian adat tradisional; lokakarya, seminar dan diskusi yang membahas berbagai topik aktual yang diminati masyarakat; penyelenggaraan Malam Budaya; serta fasilitas perpustakaan.
Duta Besar RI untuk Republik Federal Jerman, Fauzi Bowo mengatakan, setiap tahun minat warga Jerman untuk mempelajari bahasa Indonesia semakin meningkat. Lomba Pidato Bahasa Indonesia bagi penutur asing di Jerman sudah diselenggarakan KBRI Berlin sejak tahun 2012 sebagai ajang mempromosikan Bahasa Indonesia di kalangan mahasiswa dan masyarakat Jerman. Selain di Jerman, Lomba Pidato Bahasa Indonesia juga diselenggarakan di negara lain.
“Kegiatan Lomba Pidato Bahasa Indonesia di luar negeri dilaksanakan pada bulan April-Juni 2016. Lokasi pelaksanaan lomba yaitu di negara negara yang memiliki perwakilan RI dan Rumah Budaya Indonesia. Negara-negara tersebut adalah Amerika Serikat, Australia, Belanda, Filipina, India, Inggris, Jepang, Jerman, Malaysia, Mesir, Myanmar, Papua Nugini, Perancis, Saudi Arabia, Singapura, Thailand, Timor-Leste, Tiongkok, Turki. Total ada 19 negara,” ujar Fauzi Bowo saat acara final Lomba Pidato Bahasa Indonesia di Aula KBRI Berlin, Jerman, (4/6/2016).
Dari delapan orang yang masuk final, ada dua orang yang diputuskan menjadi pemenang Lomba Pidato Bahasa Indonesia Tahun 2016 di Jerman. Juara pertama diraih Manuel Denner dari HTWG Konstanz, dengan judul “Bhinneka Tunggal Ika – Berbeda Tetapi Tetap Satu”. Sedangkan juara kedua diraih Christoph Bracks dari Koln, dengan judul “Menuju Ketunggal-ikaan dalam Kebijakan Bahasa: Mendorong Peran Kepemimpinan Indonesia dalam Keanekaragaman Bahasa, Agar Masa Lalu Eropa Tidak Menjadi Masa Depan Indonesia”.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Berlin, Agus Rubiyanto mengatakan, kedua pemenang tersebut mendapatkan hadiah berupa tiket Jerman-Indonesia-Jerman. Salah satu kegiatan yang akan mereka ikuti di Indonesia adalah mengikuti Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Negara.
“Mereka juga akan mengikuti kegiatan budaya ke beberapa tempat di Indonesia. Pemenang lomba tahun lalu kami kirim ke Jakarta dan Bali,” kata Agus.
Selain Lomba Pidato Bahasa Indonesia, KBRI Berlin memiliki program prioritas lain serta menyediakan fasilitas dalam mempromosikan budaya Indonesia. Program tersebut antara lain pembinaan kelompok kesenian gamelan; sarasehan dengan peserta friends of Indonesia; peminjaman pakaian adat tradisional; lokakarya, seminar dan diskusi yang membahas berbagai topik aktual yang diminati masyarakat; penyelenggaraan Malam Budaya; serta fasilitas perpustakaan.
Sumber : KBRI Berlin
Penulis : Desliana Maulipaksi
Editor :
Dilihat 8674 kali
Editor :
Dilihat 8674 kali