Sosialisasikan Implementasi Kurikulum 2013, Kemendikbud Gelar Dialog Pendidikan 11 Juni 2016 ← Back
Kuta Bali, Kemendikbud --- Untuk menyosialisasikan implementasi Kurikulum 2013, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM) menggelar dialog pendidikan. Hari Sabtu (11/6/2016) dialog pendidikan dilaksanakan di Hotel Grand Inna Kuta Bali dengan mengundang para pelaku pendidikan di Bali seperti guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan dinas pendidikan. Narasumber yang hadir dalam dialog tersebut yaitu Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemendikbud Tjipto Sumadi, anggota Komisi X DPR Wayan Koster, dan Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa.
Kepala Puskusbuk Tjipto Sumadi dalam dialog tersebut mengatakan bahwa tahun 2016 ini telah dilakukan revisi terhadap dokumen Kurikulum 2013. Hasil revisi ini akan lebih memudahkan kerja guru, terutama dalam penilaian terhadap siswanya. "Kalau sebelumnya guru matematika harus menilai sikap spiritual dan sikap sosial semua siswa, sekarang tidak. Tugas itu dilakukan guru Agama dan Budi Pekerti serta guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) secara langsung. Namun guru matematika tetap berkewajiban menumbuhkembangkan karakter anak, agar anak-anak tidak tercerabut dari akar budaya bangsa kita," ujar Tjipto.
Pada kurikulum 2013 yang telah direvisi ini, lanjut Tjipto, guru diberikan ruang kreatif untuk mengimplementasikan kurikulum ke dalam proses belajar mengajar. Selain itu budaya lokal dan kearifan lokal diberi ruang untuk dimasukkan dalam kurikulum. "Di sini, peran guru sebagai ujung tombak yang mengimplementasikan kurikulum sangat penting," tambahnya.
Anggota Komisi X DPR Wayan Koster menilai secara substansi Kurikulum 2013 sudah sangat baik, namun semua pemangku kepentingan pendidikan harus bekerja keras untuk menyukseskan implementasinya. Wayan juga sangat peduli dengan buku pelajaran yang menurutnya punya peran sangat penting dalam suksesnya implementasi kurikulum. Semua orang harus mengawal isi buku pelajaran. "Jangan sampai ada kecelakaan, buku-buku di sekolah yang mengandung tema kekerasan, tidak sesuai dengan norma di masyarakat, dan lain-lain," pesan Wayan Koster.
Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa sangat mendukung kesuksesan implementasi Kurikulum 2013 di kabupatennya. Menurutnya substansi Kurikulum 2013 sangat bagus, dan ia gembira budaya lokal tetap diberi ruang dalam pembelajaran di sekolah. "Kita di Badung ini sangat ingin implementasi Kurikulum 2013 ini sukses. Kita juga telah mengalokasikan anggaran pendidikan yang cukup besar, 24% dari APDB Kabupaten Badung," ujar Ketut.
Sumber :
Penulis : Nur Widiyanto
Editor :
Dilihat 1523 kali
Editor :
Dilihat 1523 kali