Kemendikbud Ajak Generasi Muda Cinta Warisan Budaya 31 Agustus 2016 ← Back
Jakarta, Kemendikbud --- Memperingati 25 tahun diresmikannya Candi Borobudur dan Candi Prambanan sebagai situs warisan dunia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyelenggarakan program membangun rasa cinta anak muda terhadap warisan dan cagar budaya.
Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya, Nadjamuddin Ramly menjelaskan bahwa kita harus tularkan rasa cinta warisan budaya kita kepada anak muda sebagai generasi yang akan datang.
Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya, Nadjamuddin Ramly menjelaskan bahwa kita harus tularkan rasa cinta warisan budaya kita kepada anak muda sebagai generasi yang akan datang.
“Jadi saya kira ini generasi emas kita yang nanti akan menjaga, mengawal, memproteksi, serta melestarikan Prambanan dan Borobudur yang sama-sama kita banggakan,” ujarnya dalam konferensi pers di kantor Kemendikbud, Jakarta,(30/8/2016).
Berdasarkan rilis yang dikeluarkan oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) juga dalam rangka memperingati YouthDay, anak muda dipilih karena tidak lagi dipersiapkan untuk masa depan, tetapi juga dilibatkan mulai saat ini. Mereka bukan hanya menjadi tulang punggung dunia di masa depan, tetapi mulai hari ini, peran mereka sangat penting bagi perdamaian dunia.
Karena itu, anak muda tidak hanya perlu dibekali pengetahuan secara kognitif, tetapi juga secara psikomotor, dan afektif. Selain itu, mereka juga perlu dilibatkan secara aktif dan ikut memikirkan secara kreatif terkait bagaimana cara menyelamatkan warisan dunia.
Ditjen Kebudayaan juga menggagas program Love or Lost dengan meluncurkan laman loveorlost.id. Program ini bertujuan mendorong generasi muda untuk mencintai warisan dunia di Indonesia. Saat ini masih fokus di empat situs budaya, yaitu Candi Borobudur, Candi Prambanan, Subak dan Situs Manusia purba Sangiran.
Berdasarkan rilis yang dikeluarkan oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) juga dalam rangka memperingati YouthDay, anak muda dipilih karena tidak lagi dipersiapkan untuk masa depan, tetapi juga dilibatkan mulai saat ini. Mereka bukan hanya menjadi tulang punggung dunia di masa depan, tetapi mulai hari ini, peran mereka sangat penting bagi perdamaian dunia.
Karena itu, anak muda tidak hanya perlu dibekali pengetahuan secara kognitif, tetapi juga secara psikomotor, dan afektif. Selain itu, mereka juga perlu dilibatkan secara aktif dan ikut memikirkan secara kreatif terkait bagaimana cara menyelamatkan warisan dunia.
Ditjen Kebudayaan juga menggagas program Love or Lost dengan meluncurkan laman loveorlost.id. Program ini bertujuan mendorong generasi muda untuk mencintai warisan dunia di Indonesia. Saat ini masih fokus di empat situs budaya, yaitu Candi Borobudur, Candi Prambanan, Subak dan Situs Manusia purba Sangiran.
Sumber :
Penulis : Aji Shahwin
Editor :
Dilihat 1213 kali
Editor :
Dilihat 1213 kali