Kemendikbud Perkuat Kapasitas Sekolah Indonesia di Luar Negeri 06 Agustus 2016 ← Back
Bogor, Kemendikbud --- Dalam rangka meningkatkan kapasitas dan mutu pendidikan untuk Warga Negara Indonesia di luar negeri, Kemdikbud mengadakan Rapat Koordinasi Sekolah Indonesia di Luar Negeri (SILN) pada tanggal 1 s.d. 3 Agustus 2016 di Bogor, Jawa Barat. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Sekolah SILN yang tersebar di 15 (lima belas) negara, diantaranya dari SILN di Bangkok, Beograd, Cairo, Davao, Den Haag, Jeddah, Mekkah, Riyadh, Johor Baru, Kuala Lumpur, Kota Kinabalu, Moscow, Singapura, Tokyo dan Yangoon.
Kepala Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan (PDSPK) Kemendikbud Bastari menyampaikan dua tugas penting Kemendikbud yang diamanatkan Presiden Joko Widodo, yaitu mengatasi kesenjangan melalui Program Indonesia Pintar serta meningkatkan produktivitas generasi muda melalui beragam pendidikan vokasi.
“Kita diamanatkan untuk meningkatkan akses pendidikan antara lain dengan cara mengurangi dampak kesenjangan pendidikan yaitu melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP). Dan pendidikan vokasi diharapkan tidak hanya SMK saja tetapi juga ada sekolah spesialisasi. Untuk mengoptimalkan pendidikan vokasi, tiap daerah juga diharapkan menyesuaikan dengan potensi yang ada", kata Bastari dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan tersebut.
Lebih lanjut, Ia mengungkapkan harapannya agar para Kepala SILN di negara akreditasi bisa mendapatkan informasi dan melihat bagaimana potensi yang bisa dikembangkan di SILN yang berada di masing-masing negara akreditasi. Rakor SILN bertujuan untuk menguatkan kapasitas pengelola pendidikan SILN, khususnya dalam beragam program pendataan.
Selama tiga hari, peserta diberikan materi terkait Data Pokok Pendidikan (Dapodik), Nomor Induk Siswa Nasional (NISN), Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK), Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN), Nomor Induk Siswa Nasional (NISN).
Selain itu, terkait penguatan kelembagaan, peserta diberikan materi berupa program evaluasi dan akreditasi SILN. Terkait pengembangan kapasitas pendidik dan peserta didik, para peserta juga diberikan materi pengembangan kompetensi Guru dan peserta didik SILN, serta pengembangan dan implementasi kurikulum.
Tak hanya pendidikan dasar dan menengah, rapat koordinasi SILN juga membahas strategi penyelenggaraan dan pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Non formal di luar negeri.
Melanjutkan rapat koordinasi Kepala Sekolah Indonesia di Luar Negeri, Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri mengadakan Seleksi Guru untuk SILN. Saat ini tercatat kebutuhan sebanyak 31 (tiga puluh satu) orang guru dan empat orang tenaga kependidikan untuk SILN. Calon Guru SILN yang lulus seleksi administrasi akan diuji kompetensinya dengan serangkaian tes diantaranya tes psikologi, tes pengetahuan dasar, tes kemampuan bahasa Inggris, serta tes kemampuan pedagogik untuk tenaga pendidik. Diharapkan dari tes tersebut dihasilkan tenaga pendidik dan kependidikan yang kompeten dan profesional.
Kepala Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan (PDSPK) Kemendikbud Bastari menyampaikan dua tugas penting Kemendikbud yang diamanatkan Presiden Joko Widodo, yaitu mengatasi kesenjangan melalui Program Indonesia Pintar serta meningkatkan produktivitas generasi muda melalui beragam pendidikan vokasi.
“Kita diamanatkan untuk meningkatkan akses pendidikan antara lain dengan cara mengurangi dampak kesenjangan pendidikan yaitu melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP). Dan pendidikan vokasi diharapkan tidak hanya SMK saja tetapi juga ada sekolah spesialisasi. Untuk mengoptimalkan pendidikan vokasi, tiap daerah juga diharapkan menyesuaikan dengan potensi yang ada", kata Bastari dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan tersebut.
Lebih lanjut, Ia mengungkapkan harapannya agar para Kepala SILN di negara akreditasi bisa mendapatkan informasi dan melihat bagaimana potensi yang bisa dikembangkan di SILN yang berada di masing-masing negara akreditasi. Rakor SILN bertujuan untuk menguatkan kapasitas pengelola pendidikan SILN, khususnya dalam beragam program pendataan.
Selama tiga hari, peserta diberikan materi terkait Data Pokok Pendidikan (Dapodik), Nomor Induk Siswa Nasional (NISN), Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK), Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN), Nomor Induk Siswa Nasional (NISN).
Selain itu, terkait penguatan kelembagaan, peserta diberikan materi berupa program evaluasi dan akreditasi SILN. Terkait pengembangan kapasitas pendidik dan peserta didik, para peserta juga diberikan materi pengembangan kompetensi Guru dan peserta didik SILN, serta pengembangan dan implementasi kurikulum.
Tak hanya pendidikan dasar dan menengah, rapat koordinasi SILN juga membahas strategi penyelenggaraan dan pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Non formal di luar negeri.
Melanjutkan rapat koordinasi Kepala Sekolah Indonesia di Luar Negeri, Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri mengadakan Seleksi Guru untuk SILN. Saat ini tercatat kebutuhan sebanyak 31 (tiga puluh satu) orang guru dan empat orang tenaga kependidikan untuk SILN. Calon Guru SILN yang lulus seleksi administrasi akan diuji kompetensinya dengan serangkaian tes diantaranya tes psikologi, tes pengetahuan dasar, tes kemampuan bahasa Inggris, serta tes kemampuan pedagogik untuk tenaga pendidik. Diharapkan dari tes tersebut dihasilkan tenaga pendidik dan kependidikan yang kompeten dan profesional.
Sumber :
Penulis : Anandes Langguana
Editor :
Dilihat 2098 kali
Editor :
Dilihat 2098 kali