Pemerintah Dukung Industri Perbukuan di Indonesia melalui International Book Fair (IIBF) 29 September 2016 ← Back
Jakarta, Kemendikbud --- Indonesia International Book Fair (IIBF) kembali digelar di Jakarta Convention Center (JCC). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy membuka IIBF 2016 secara resmi di JCC Senayan, pada Rabu (28/9/2016). Dalam sambutannya, Mendikbud mengatakan pemerintah mendukung industri perbukuan nasional, salah satunya melalui penyelenggaraan IIBF.
"Sudah menjadi tanggung jawab bagi pemerintah untuk mendukung dan mendorong kegiatan-kegiatan kreatif di sektor perbukuan,” ujar Mendikbud saat meresmikan pembukaan IIBF 2016 di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (27/9/2016).
Mendikbud juga menyampaikan pentingnya menumbuhkan minat baca pada masyarakat. Menurutnya, peningkatan kuantitas jumlah buku tidak akan ada artinya jika tidak diimbangi oleh peningkatan minat baca di masyarakat, begitu juga sebaliknya.
"Jadi dibutuhkan peningkatan baik dari jumlah buku dan minat baca masyarakat," tuturnya.
Dalam IIBF 2016, Malaysia dipilih sebagai Tamu Kehormatan, setelah sebelumnya Korea Selatan menjadi Tamu Kehormatan pada IIBF 2015. Menteri Pendidikan Malaysia, Dato’ Seri Mahdzir Bin Khalid, turut hadir pada acara pembukaan IIBF 2016 tersebut. Ia pun senantiasa memberikan dukungan terhadap penyelenggaraan festival buku ini internasional ini. Menurutnya, kerja sama negara-negara sahabat dalam penyelenggaraan IIBF juga akan berperan dalam pembangunan intelektual yang memacu pembentukan akal budi bangsa dan membentuk masyarakat yang bermoral dan berilmu.
Selain kehadiran Malaysia sebagai Tamu Kehormatan, IIBF 2016 juga diramaikan dengan partisipasi dari 12 negara lain, antara lain Singapura, Jepang, Korea Selatan, dan Arab Saudi. Penyelenggaraan IIBF 2016 merupakan kerja sama antara Kemendikbud, khususnya Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, dengan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI).
IIBF yang telah menjadi agenda tahunan para bibliofil (penggiat dan pecinta literasi) ini diharapkan bisa menjadi one stop literacy activity, yaitu pusat kegiatan promosi yang komprehensif untuk mempromosikan buku, copyright, penulis, perpustakaan, seni, budaya, pendidikan, pariwisata, dan industri kreatif.
Area di IIBF 2016 dibagi menjadi beberapa cluster, antara lain area untuk Book Fair, Right Fair, Library Expo, Education, Art, Culture, dan Tourism Expo, Digital dan Content Creative, Percetakan, Stationary dan Souvenir, serta Antiquariat. Pembagian area ini bertujuan agar masing-masing bidang mendapat perhatian khusus, memberikan kemudahan dan kenyamanan, serta nuansa yang berbeda dan lebih menarik bagi peserta dan pengunjung IIBF 2016. (Aji Shahwin/Desliana Maulipaksi)
Sumber : BKLM
"Sudah menjadi tanggung jawab bagi pemerintah untuk mendukung dan mendorong kegiatan-kegiatan kreatif di sektor perbukuan,” ujar Mendikbud saat meresmikan pembukaan IIBF 2016 di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (27/9/2016).
Mendikbud juga menyampaikan pentingnya menumbuhkan minat baca pada masyarakat. Menurutnya, peningkatan kuantitas jumlah buku tidak akan ada artinya jika tidak diimbangi oleh peningkatan minat baca di masyarakat, begitu juga sebaliknya.
"Jadi dibutuhkan peningkatan baik dari jumlah buku dan minat baca masyarakat," tuturnya.
Dalam IIBF 2016, Malaysia dipilih sebagai Tamu Kehormatan, setelah sebelumnya Korea Selatan menjadi Tamu Kehormatan pada IIBF 2015. Menteri Pendidikan Malaysia, Dato’ Seri Mahdzir Bin Khalid, turut hadir pada acara pembukaan IIBF 2016 tersebut. Ia pun senantiasa memberikan dukungan terhadap penyelenggaraan festival buku ini internasional ini. Menurutnya, kerja sama negara-negara sahabat dalam penyelenggaraan IIBF juga akan berperan dalam pembangunan intelektual yang memacu pembentukan akal budi bangsa dan membentuk masyarakat yang bermoral dan berilmu.
Selain kehadiran Malaysia sebagai Tamu Kehormatan, IIBF 2016 juga diramaikan dengan partisipasi dari 12 negara lain, antara lain Singapura, Jepang, Korea Selatan, dan Arab Saudi. Penyelenggaraan IIBF 2016 merupakan kerja sama antara Kemendikbud, khususnya Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, dengan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI).
IIBF yang telah menjadi agenda tahunan para bibliofil (penggiat dan pecinta literasi) ini diharapkan bisa menjadi one stop literacy activity, yaitu pusat kegiatan promosi yang komprehensif untuk mempromosikan buku, copyright, penulis, perpustakaan, seni, budaya, pendidikan, pariwisata, dan industri kreatif.
Area di IIBF 2016 dibagi menjadi beberapa cluster, antara lain area untuk Book Fair, Right Fair, Library Expo, Education, Art, Culture, dan Tourism Expo, Digital dan Content Creative, Percetakan, Stationary dan Souvenir, serta Antiquariat. Pembagian area ini bertujuan agar masing-masing bidang mendapat perhatian khusus, memberikan kemudahan dan kenyamanan, serta nuansa yang berbeda dan lebih menarik bagi peserta dan pengunjung IIBF 2016. (Aji Shahwin/Desliana Maulipaksi)
Sumber : BKLM
Penulis : Desliana Maulipaksi
Editor :
Dilihat 890 kali
Editor :
Dilihat 890 kali